Source |
Pemain: Tom Hanks, Felicity Jones, Ben Foster, Omar Sy, Irrfan Khan, Sidse Babett Knudsen
Sutradara: Ron Howard
Penulis: David Koepp
Berdasarkan novel karya: Dan Brown
Durasi: 121 menit
***
Kata orang-orang, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Saya nonton ini beberapa lama setelah tayang (bahkan nyaris turun layar). Dan review-nya, dibuat setelah sekian lamaaa dari waktu itu. Iya, saya lagi mager dan lumayan sibuk, hahaha, paradoks sih, tapi ya mau bagaimana lagi. Saat nggak sibuk malah mager. Lha kok curhat.
Seperti biasa, saya kalau nonton film di bioskop selalu sama Dina. Dina itu teman SMA saya. Jangan tanya pasangannya mana, karena memang nggak ada *kibas jilbab calmly*. Jadi, berhubung kepingin meet up sama Dina, dan pas lagi lihat film ada Inferno, jadilah kami berdua nonton, yang ternyata salah jadwal. Harusnya sore malah jadi malam. Akhirnya nongkrong dulu di tempat yang jualan Pancake sambil ngobrol-ngobrol tentang banyak hal.
Setelah jam tayangnya mau dekat, naiklah kami ke XXI dengan insiden diusir halus oleh mbak-mbak XXI karena kami duduk di lounge tanpa pesan apa pun! Hahaha. Padahal sudah dapat peringatan dari teman kalau nggak boleh duduk di sana tanpa beli, tapi karena sepertinya tempat duduknya berada di luar jangkauan, merasanya si mbak-mbak tidak akan melihat tapi kami ketangkapan juga.
Begitu masuk ke dalam, bioskopnya sepi sekali... hanya ada satu cewek yang nonton sendiri. Dan si cewek itu langsung kabur ke luar karena trailer yang lagi tayang adalah filmya Denny Soemargo yang entah apa yang jelas horror. Kami berdua yang baru melangkah pun langsung meloyor ke dekat pintu masuk tadi, sampai trailer-nya berhenti.
Nah, sekarang saya mau cerita tentang filmnya. Tapi alangkah baiknya kalau kalian mau baca dulu resensi bukunya. Ada di sini.
Saya termasuk tipe orang yang saklek nggak mau nonton film adaptasi sebelum baca bukunya. Dan kenapa saya mau nonton film ini? Salah satunya karena saya sudah khatam baca novelnya. Salah lainnya karena ini film adaptasi dari novelnya Dan Brown, yang sudah pernah saya tonton untuk judul lainnya.
Saya lupa bagaimana alur persisinya film ini versi novel, dan saya sengaja tidak membacanya sebelum nonton. Biarlah kelupaan ini memberikan efek kejut saat menontonnya. Dan ternyata, ini berhasil. Terutama untuk plot-twist penting, saya berhasil mendapatkan kejutan itu.
***
Inferno adalah film Amerika Serikat ber-genre thriller yang disutradarai oleh Ron Howard, berdsarkan skenario yang ditulis oleh David Koepp. Film ini diangkat dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Dan Brown (2013). Inferno melibatkan Tom Hanks, yang tampil kembali memerankan sebagai Robert Langdon dari The Da Vinci Code dan Angels & Demons, didukung beberapa bintang antara lain Felicity Jones, Omar Sy, Sidse Babett Knudsen, Ben Foster, dan Irrfan Khan. Proses produksi dimulai 27 April 2015 di Venice, Italia, dan selesai pada 21 Juli 2015. Menurut rencana, film Inferno akan dirilis pada 14 Oktober 2016. (Sumber: Wikipedia)
***
Bercerita tentang Robert Langdon (Tom Hanks), seorang simbolog yang diculik dan dihilangkan ingatannya untuk membantu sebuah misi terselubung yang berkaitan dengan misi pengurangan manusia secara masal. Seorang milyuner dan pemerhati populasi manusia, Bertrand Zobrist (Ben Foster) menciptakan sebuah virus mematikan.Virus tersebut tersimpan di suatu tempat misterius yang diberi kode petunjuk dari mahakarya Dante. Karena kemampuan Robert dalam memahami karya seni tersebut, juga kepiawaiannya dalam memecahkan sandi, membuatnya harus menjalani sebuah skenario yang menyeretnya dalam bahaya. Keterlibatan polisi, agen rahasia, dan juga WHO turut mewarnai kisah ini.
Seorang dokter muda bernama Sienna (Felicity Jones), mendampinginya dalam pelarian di rumah sakit setelah ia kehilangan ingatan untuk hari-hari terakhirnya. Setahunya ia sedang mengajar di Cambridge, namun saat tersadar ia berada di Florence, Italia. Bersama dengan Sienna, mereka berdua berusaha memecahkan kode tempat tersebut, menyusuri--atau lebih tepatnya berkejar-kejaran ke--tempat-tempat eksotis bersejarah di daratan Eropa hingga ke Turki. Namun, di tengah perjalanan, terjadi pengkhianatan sehingga Robert tidak tahu harus percaya pada pihak mana dalam menangani masalah penekanan populasi manusia ini.
Endingnya berbeda dari novel, namun tidak mengurangi kenikmatan menonton maupun membacanya.
***
Salah satu daya tarik untuk menonton film ini tentu saja setting tempatnya. Di novel, banyak tempat yang dideskripsikan dengan menawan. Dan ekspektasi saat menonton film ini terbayarkan. Kita bisa melihat keindahan kota Florence, Venice, dan Istanbul.
Source |
Source |
Kalau mau intip, trailer-nya ada di sini:
Buku Dan Brown selalu jadi prioritas ku kalau mau baca, tapi untuk Inferno aku belum juga baca karna malah beli buku yang lain. Pas tau film ini akhirnya tayang rasanya pengin bgt nonton tapi belum baca bukunya. Jadi dilemma :D
ReplyDeleteSetujuuu, buku Dan Brown memang memikat hati dan jadi prioritas (meskipun beberapa judul belum kubaca juga karena harganya yang mihil bingit, hihihi). Tapi ini keren kok, tebalnya nggak kerasa. Meskipun kalau di buku endingnya... hhh. Bisa dibaca dulu atau ditonton dulu, mana aja nggak masalah karena mereka saling melengkapi :D
Delete