Judul : Inferno
Pengarang : Dan Brown
ISBN : 9780385537858
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 639 halaman
Rating : 4 dari 5
(Mysteri, Thriller, Adventure)A book set somewhere you've always wanted to visit (Challenge bulan Juli) | A book with more than 500 pages | A mystery or a thrillerA book by an author you've never read before
"... Mengasihani diri sendiri adalah impuls yang jarang ditoleransi oleh
Sienna, tapi kini, ketika air mata menggenang dari tempat yang jauh di
dalam hatinya, dia tahu dirinya tidak punya pilihan, kecuali membiarkan
air mata itu keluar." [Hal 63]
"Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan bunglah itu." [Hal 402]
Inferno, Robert Langdon berpetualang kembali dengan kemampuan simbologinya yang menakjubkan.
Berada di Florence, Italia, dengan kondisi ingatannya yang mengalami amnesia jangka pendek, Robert Langdon dihadapkan dengan kenyataan bahwa ada seseorang yang berniat membunuhnya. Dengan bantuan seorang dokter muda, Sienna Brooks, Robert Langdon berhasil melarikan diri dari sekelompok orang tidak dikenali tersebut. Sejak itu, petualangannya dimulai.
Berbekal dengan ingatan samar tentang bayang-bayang seorang perempuan tua yang memintanya untuk segera mencari dan menemukan sesuatu, juga sebuah proyektor portabel berkuncikan sidik jarinya, Robert Langdon memacu dirinya untuk berhasil menemukan apa yang sebenarnya ia cari dan yang terjadi selama ingatannya terhapus, melalui jejak-jejak yang ditinggalkan di puisi seniman ternama dunia, Inferno-nya Dante.
Pencarian itu dimulai dengan kondisi keterbatasan karena sekelompok orang sedang berusaha mengejarnya, membuat Robert dan Sienna menyelusuri bangunan megah yang diciptakan oleh seniman besar Vasari. Memasuki lorong-lorong yang tidak diketahui orang lain, untuk menemukan satu petunjuk yang pentik, yaitu topeng Dante.
Setelah berhasil menemukan tempat itu, rupanya lagi-lagi Robert Langdon dikejutkan bahwa ternyata topeng itu telah dicuri. Dan lebih mengejutkan lagi, setelah melihat rekaman tempat kejadian, bahwa seseorang yang terekam dalam topeng itu adalah Robert sendiri. Lalu bergerak ke petunjuk yang diberikan oleh seseorang yang sama-sama memiliki minat mengenai Inferno-Dante, membawa Robert Langdon menemukan di mana tempat topeng itu disembunyikan. Tidak sampai di situ, petunjuk lain yang muncul dari si topeng membawa mereka lagi menelusuri negeri yang berbeda dengan tempat di mana mereka berada, Venesia.
Ini kalau dilanjutkan spoilernya gila-gilaan. Intinya, ternyata setelah menjelajah kota Venesia, rupanya mereka ini salah memprediksi tempat, dan berlanjutlah petualangan ke negeri yang sama sekali di luar predikisi, yakni Turki. Kya banget lah, apalagi waktu mnjelaskan tentang tempat yang pengin banget saya kunjungi, Hagia Sophia.
Ceritanya ini mengecoh banget, serius deh. Di awal alurnya memang lambat tapi di akhir benar-benar membuat penasaran karena cerita berputar 180 derajat, tidak bisa diprediksi sebelumnya, dan benar-benar mengejutkan.
Sienna, ah Sienna...
Tapi endingnya nanggung banget, ibarat kata ... sudah sejauh ini? Begitu ternyata? Kurang nendang, meskipun memang meleset dari apa yang sudah diprediksikan. Sedikit kecewa, tapi overall buku ini menakjubkan. Baca 600an sekian halaman ngggak terasa sama sekali.
Berada di Florence, Italia, dengan kondisi ingatannya yang mengalami amnesia jangka pendek, Robert Langdon dihadapkan dengan kenyataan bahwa ada seseorang yang berniat membunuhnya. Dengan bantuan seorang dokter muda, Sienna Brooks, Robert Langdon berhasil melarikan diri dari sekelompok orang tidak dikenali tersebut. Sejak itu, petualangannya dimulai.
Berbekal dengan ingatan samar tentang bayang-bayang seorang perempuan tua yang memintanya untuk segera mencari dan menemukan sesuatu, juga sebuah proyektor portabel berkuncikan sidik jarinya, Robert Langdon memacu dirinya untuk berhasil menemukan apa yang sebenarnya ia cari dan yang terjadi selama ingatannya terhapus, melalui jejak-jejak yang ditinggalkan di puisi seniman ternama dunia, Inferno-nya Dante.
Pencarian itu dimulai dengan kondisi keterbatasan karena sekelompok orang sedang berusaha mengejarnya, membuat Robert dan Sienna menyelusuri bangunan megah yang diciptakan oleh seniman besar Vasari. Memasuki lorong-lorong yang tidak diketahui orang lain, untuk menemukan satu petunjuk yang pentik, yaitu topeng Dante.
Setelah berhasil menemukan tempat itu, rupanya lagi-lagi Robert Langdon dikejutkan bahwa ternyata topeng itu telah dicuri. Dan lebih mengejutkan lagi, setelah melihat rekaman tempat kejadian, bahwa seseorang yang terekam dalam topeng itu adalah Robert sendiri. Lalu bergerak ke petunjuk yang diberikan oleh seseorang yang sama-sama memiliki minat mengenai Inferno-Dante, membawa Robert Langdon menemukan di mana tempat topeng itu disembunyikan. Tidak sampai di situ, petunjuk lain yang muncul dari si topeng membawa mereka lagi menelusuri negeri yang berbeda dengan tempat di mana mereka berada, Venesia.
Ini kalau dilanjutkan spoilernya gila-gilaan. Intinya, ternyata setelah menjelajah kota Venesia, rupanya mereka ini salah memprediksi tempat, dan berlanjutlah petualangan ke negeri yang sama sekali di luar predikisi, yakni Turki. Kya banget lah, apalagi waktu mnjelaskan tentang tempat yang pengin banget saya kunjungi, Hagia Sophia.
Ceritanya ini mengecoh banget, serius deh. Di awal alurnya memang lambat tapi di akhir benar-benar membuat penasaran karena cerita berputar 180 derajat, tidak bisa diprediksi sebelumnya, dan benar-benar mengejutkan.
Sienna, ah Sienna...
Tapi endingnya nanggung banget, ibarat kata ... sudah sejauh ini? Begitu ternyata? Kurang nendang, meskipun memang meleset dari apa yang sudah diprediksikan. Sedikit kecewa, tapi overall buku ini menakjubkan. Baca 600an sekian halaman ngggak terasa sama sekali.
terima kasih untuk informasinya, sepertinya novel ini penuh dengan plot twist yang membingungkan ya
ReplyDeletekunjungi juga ya untuk streaming/download movie box office HD free