"Sebagai primata yang
suka bermain-main, inventif, dan berlebihan, kita mudah sekali lupa
bahwa pada dasarnya kita adalah bagian dari alam. Namun, apakah kita
begitu sukanya bermain-main dan menghamburkan sesuatu hingga permainan
itu lebih didahulukan ketimbang tanggung jawab kita atas masa depan
planet ini?"
Sebenarnya ini buku ringan banget dan bergizi. Sayangnya waktu luang saya harus dibagi sama nonton Korea dll jadinya lama selesai =))
Oke, selalu terkesan sama novel-novel Jostein Gaarder. Ini cerita gadis remaja yang ... keren banget. Tema lingkungan yang diangkat benar-benar membuka mata dan kesadaran kita tentang kepemilikan bumi. Nggak hanya tentang cerita anak remaja yang penuh cinta-cintaan tapi yang ini menggugah kita dengan mengusung tema yang keren banget untuk dilahap tidak hanya untuk genre remaja saja, siapa saja bisa membaca buku ini dan mendapatkan kesadaran tentang mencintai bumi lebih baik lagi setelah ini.
Anna, di usianya yang hampir 16 tahunnya mendapatkan mimpi tentang masa depan. Sebenarnya si Anna ini punya kepribadian yang cukup aneh. Dia suka bermimpi menjadi orang lain, bahkan jadi gajah, yah begitulah. Karena itu juga dia berkenalan sama Dokter Benjamin, psikiater, yang menangani kasus dia. "Tapi sayangnya kita tidak punya terapi untuk pasien yang punya ketakutan pada pemanasan global." Yang akhirnya, Benjamin menyuruh Anna untuk membuat organisasi lingkungan hidup di sekolahnya. Bersama Jonas, akhirnya Anna mulai membuat gerakan kecil-kecilan untuk melakukan gerakan penyelamatan lingkungan.
Di dalam mimpinya, Anna berubah menjadi Nova, cicitnya yang 70 tahun kemudian seumurannya. Satu hari sebelum ulang tahunnya, Nova mendapatkan surat yang itu datang dari nenek buyutnya, Anna, yang membicarakan tentang kerusakan lingkungan. Sebagai Nova, diceritakan bagaimana keadaan bumi di tahun 2082. Banyak spesies bumi yang dulunya masih ada sekarang sudah punah sama sekali. Dan terjadi kerusakan iklim global sehingga banyak sekali imigran iklim dari Arab yang mengungsi ke Norwegia. Nova bertemu dengan seorang anak lelaki Arab dan kemudian menjadi akrab dengannya.
Sejalan dengan alur cerita versi Anna-Jonas masa kini dan Nova-Cowok Arab masa depan, dipaparkan bagaimana upaya mereka untuk menyelamatkan lingkungan. Tentu saja, Nova di sini hanya ada dalam mimpinya meskipun nggak menutup kemungkinan apa yang dimimpikan Anna itu benar-benar nyata nanti. Dan pesan yang ingin disampaikan di sini adalah ... bagaimana upaya manusia untuk menjaga lingkungannya. Bahwa lingkungan yang kita diami saat ini tidaklah hanya milik kita semata. Ada hak anak cucu kita untuk menikmati langit yang sama dengan langit yang sedang kita pandang saat ini.
Hahahaha, baca novel ini buat saya sadar, sampai-sampai bikin gerakan 1 month 1 plant sebagai upaya sederhana untuk menyelamatkan bumi =) Novel kedua dengan tema lingkungan selain Partikel yang disajikan dengan sangat apik. Bintang lima pokoknya. Terima kasih saya sudah diingatkan =)
Sebenarnya ini buku ringan banget dan bergizi. Sayangnya waktu luang saya harus dibagi sama nonton Korea dll jadinya lama selesai =))
Oke, selalu terkesan sama novel-novel Jostein Gaarder. Ini cerita gadis remaja yang ... keren banget. Tema lingkungan yang diangkat benar-benar membuka mata dan kesadaran kita tentang kepemilikan bumi. Nggak hanya tentang cerita anak remaja yang penuh cinta-cintaan tapi yang ini menggugah kita dengan mengusung tema yang keren banget untuk dilahap tidak hanya untuk genre remaja saja, siapa saja bisa membaca buku ini dan mendapatkan kesadaran tentang mencintai bumi lebih baik lagi setelah ini.
Anna, di usianya yang hampir 16 tahunnya mendapatkan mimpi tentang masa depan. Sebenarnya si Anna ini punya kepribadian yang cukup aneh. Dia suka bermimpi menjadi orang lain, bahkan jadi gajah, yah begitulah. Karena itu juga dia berkenalan sama Dokter Benjamin, psikiater, yang menangani kasus dia. "Tapi sayangnya kita tidak punya terapi untuk pasien yang punya ketakutan pada pemanasan global." Yang akhirnya, Benjamin menyuruh Anna untuk membuat organisasi lingkungan hidup di sekolahnya. Bersama Jonas, akhirnya Anna mulai membuat gerakan kecil-kecilan untuk melakukan gerakan penyelamatan lingkungan.
Di dalam mimpinya, Anna berubah menjadi Nova, cicitnya yang 70 tahun kemudian seumurannya. Satu hari sebelum ulang tahunnya, Nova mendapatkan surat yang itu datang dari nenek buyutnya, Anna, yang membicarakan tentang kerusakan lingkungan. Sebagai Nova, diceritakan bagaimana keadaan bumi di tahun 2082. Banyak spesies bumi yang dulunya masih ada sekarang sudah punah sama sekali. Dan terjadi kerusakan iklim global sehingga banyak sekali imigran iklim dari Arab yang mengungsi ke Norwegia. Nova bertemu dengan seorang anak lelaki Arab dan kemudian menjadi akrab dengannya.
Sejalan dengan alur cerita versi Anna-Jonas masa kini dan Nova-Cowok Arab masa depan, dipaparkan bagaimana upaya mereka untuk menyelamatkan lingkungan. Tentu saja, Nova di sini hanya ada dalam mimpinya meskipun nggak menutup kemungkinan apa yang dimimpikan Anna itu benar-benar nyata nanti. Dan pesan yang ingin disampaikan di sini adalah ... bagaimana upaya manusia untuk menjaga lingkungannya. Bahwa lingkungan yang kita diami saat ini tidaklah hanya milik kita semata. Ada hak anak cucu kita untuk menikmati langit yang sama dengan langit yang sedang kita pandang saat ini.
Hahahaha, baca novel ini buat saya sadar, sampai-sampai bikin gerakan 1 month 1 plant sebagai upaya sederhana untuk menyelamatkan bumi =) Novel kedua dengan tema lingkungan selain Partikel yang disajikan dengan sangat apik. Bintang lima pokoknya. Terima kasih saya sudah diingatkan =)
Nggak terlalu penasaran sama novel satu ini, sebenarnya. Kenapa ya, mungkin karena judulnya bawa-bawa kata "Dunia" jadi langsung ingat "Dunia Cecilia" (yang berat secara fisik dan mental itu). Tapi, hei, pas baca review Kak Nisa kok saya jadi tertarik ya.
ReplyDeleteGimana ya, saya juga selalu suka pada novel-novel yang mengangkat tema kayak gini. Tentang lingkungan, bumi, dan masa depan. Terlepas dari keberadaan novel juga ikut menyumbang pengurangan jumlah pohon (meski tentu sudah banyak teknologi pembaruan dll diciptakan sih), saya selalu suka cerita tipe gini. Berusaha menasehati tanpa menggurui. Apalagi yang nulis Jostein Gaarder. Kayaknya Dunia Anna terdengar sangat-sangat-sangat menyakinkan!
Kita mengenal Jostein Gaarder lewat karya fenomenalnya Dunia Sophie yang berhasil mengugah pembaca awam untuk mau dan berani mempelajari filsafat. Melalui novel tebal tersebut, tema filsafat terevolusi menjadi sebuah tema yang menarik serta tidak membosankan. Banyak remaja tertarik mempelajarinya setelah membaca Dunia Sophie. Begitu juga dengan Dunia Anna, lewat buku ini Gaardner hendak mengangkat isu lingkungan yang jarang disentuh dalam karya-karya fiksi. Pengarang yang akhir-akhir ini ikut aktif dalam kegiatan pecinta lingkungan ini memang selalu mampu memunculkan sesuatu yang baru dan segar ke hadapan pembaca. Lewat kata-kata sederhana, baris-baris kalimat khas anak muda, Dunia Anna sesungguhnya mengusung misi berat tentang lingkungan hidup, tentang Bumi yang semakin rapuh, sekaligus hendak menyentil pemahaman kita akan masa depan.
ReplyDeleteNah, lewat buku ini kita tidak hanya merenungkan nasib bumi di masa yang akan datang bagi anak cucu kita, tapi juga sekarang!😉
"Tema lingkungan yang diangkat benar-benar membuka mata dan kesadaran kita tentang kepemilikan bumi".
ReplyDelete"Hahahaha, baca novel ini buat saya sadar, sampai-sampai bikin gerakan 1 month 1 plant sebagai upaya sederhana untuk menyelamatkan bumi".
Kalau Kakak saja sampai mendapatkan pengaruh yang baik setelah mebaca buku ini, itu berarti buku Dunia Anna memang sangat bagus sekali untuk dibaca. Saya adalah salah satu penggemar buku bertema lingkungan, kalau ada buku filsafat non fiksi bertema lingkungan seperti ini, adalah suatu hal yang baru bagi saya.