Judul :
Assalamualaikum Beijing
Penulis :
Asma Nadia
Penerbit : Nourabooks
Terbit :
Oktober 2013
Jenis :
Fiksi Islami
ISBN :
9786021606155
Rating : 3 dari 5
Keren nih.
Well, saya sebenarnya cukup selektif yah kalau baca novel dengan genre religi. Baca buku ini awalnya juga cukup gambling yang ... yaaah, agak gimana dengan buku atau novel religi yang kesannya "menggurui". Tapi..., ini buku keren. Dari sisi penulisan, rapi dan nyaris nggak ada (atau memang nggak ada) typo. Dari sisi religiusnya, kena, nggak ada kesan menggurui dan enak dibaca.
Secara garis besar, novel ini menceritakan dua kisah yang berbeda namun berjalan selaras. Satu antara Dewa - Ra, yang lain Zhongwen - Ashima. Di cerita yang pertama, mengisahkan cinta seorang Dewa kepada Ra yang harus kandas karena sebuah dosa syahwat. Asma Nadia menggambarkan dosa di sini dengan halus sekali, tidak ada deskripsi yang membuat pembaca 'gimanaaa' gitu. Dan cerdasnya, di bab setelah itu dijelaskan bagaimana pandangan Islam tentang perbuatan itu. Ini, cara pembahasan yang seperti ini benar-benar oke. Lalu di sisi lain, ada Ashima (atau Asma) dan Zhongwen, yang dimulai dari sebuah pertemuan tidak sengaja saat bertugas ke Beijing.
Cerita nggak sampai di situ saja saat tokoh-tokohnya bertemu lalu saling jatuh cinta. Ujian ada di setelahnya. Bagaimana akhirnya melalui pintu yang dibuka Asihima, Zhongwen menjemput hidayah. Bagaimana juga sosok Dewa menjalani kehidupannya setelah dosa yang diperbuat. Ini, membuat pembaca jatuh cinta sama Zhongwen dan benciiiii banget kalau memang sosok Dewa itu nyata. Lalu ujian penyakit yang diderita Asma.
Well, saya sebenarnya cukup selektif yah kalau baca novel dengan genre religi. Baca buku ini awalnya juga cukup gambling yang ... yaaah, agak gimana dengan buku atau novel religi yang kesannya "menggurui". Tapi..., ini buku keren. Dari sisi penulisan, rapi dan nyaris nggak ada (atau memang nggak ada) typo. Dari sisi religiusnya, kena, nggak ada kesan menggurui dan enak dibaca.
Secara garis besar, novel ini menceritakan dua kisah yang berbeda namun berjalan selaras. Satu antara Dewa - Ra, yang lain Zhongwen - Ashima. Di cerita yang pertama, mengisahkan cinta seorang Dewa kepada Ra yang harus kandas karena sebuah dosa syahwat. Asma Nadia menggambarkan dosa di sini dengan halus sekali, tidak ada deskripsi yang membuat pembaca 'gimanaaa' gitu. Dan cerdasnya, di bab setelah itu dijelaskan bagaimana pandangan Islam tentang perbuatan itu. Ini, cara pembahasan yang seperti ini benar-benar oke. Lalu di sisi lain, ada Ashima (atau Asma) dan Zhongwen, yang dimulai dari sebuah pertemuan tidak sengaja saat bertugas ke Beijing.
Cerita nggak sampai di situ saja saat tokoh-tokohnya bertemu lalu saling jatuh cinta. Ujian ada di setelahnya. Bagaimana akhirnya melalui pintu yang dibuka Asihima, Zhongwen menjemput hidayah. Bagaimana juga sosok Dewa menjalani kehidupannya setelah dosa yang diperbuat. Ini, membuat pembaca jatuh cinta sama Zhongwen dan benciiiii banget kalau memang sosok Dewa itu nyata. Lalu ujian penyakit yang diderita Asma.
Plot twist (dan ini adalah spoiler). Saya
kira dua cerita ini berjalan terpisah. Atau berharapnya si Asma dan
Anita, istri Dewa, bakal ketemu di rumah sakit saling menguatkan, or
anything else lah. EH TERNYATA..... Nama lengkap tokoh perempuannya
adalah Asmara. Asma dan Ra itu satu orang. Setelah 288 halaman
sebelumnya menyangka mereka adalah dua orang yang berbeda. Asma Nadia
keren banget!
0 komentar:
Post a Comment