Pengalaman (dan Tips) Belanja Buku Online




Halo selamat malam teman-teman. Kali ini saya mau berbagi pengalaman berbelanja di toko buku online (bahasa bakunya "daring", tapi lebih terbiasa pakai "online" ya, jadi saya akan pakai kata itu saja). Disimak ya....

Sebagai seorang yang senang membaca buku, tak terhitung jumlahnya saya membeli buku via online. Sejauh ini, memang dominannya sih selalu dapat kepuasan dan layanan yang bagus selama berbelanja buku online. Meskipun, ada beberapa kali kena apesnya mendapat pelayanan yang kurang bagus contohnya yang baru-baru ini #ehgakbolehcurhat

Sebelum saya memberikan tips berbelanja buku online, saya mau berbagi pengalaman dulu ya. 

Saya tinggal di Samarinda, ibukota provinsi Kalimantan Timur. Di kota saya alhamdulillah ada toko buku besar, Gramedia dan Karisma. Alhamdulillah lagi Gramedia-nya ada dua. Ada juga toko buku lokal TB Aziz yang suka saya kunjungi (tapi di sini mayoritas buku-buku agama). Saya membayangkan bagaimana jadinya kalau di tempat saya tidak ada Gramedia. Mendengar cerita dari beberapa teman yang tidak ada toko buku besar di kotanya, rasanya saya tidak sanggup untuk berada di posisi mereka, hiperbola ya? Ah, tidak juga. Kalau misalnya lokasi di pulau Jawa, alternatif membeli online tentu menjadi pertimbangan karena ongkos kirim tergolong murah. Nah, bagaimana kabar saya yang ongkir-nya terkadang lebih mahal dari harga buku itu sendiri?

Namun, meskipun ada Gramedia, pasokan buku baru di sini sangat lambat. Ada jeda--paling cepat dua minggu dan paling lambat lebih dari sebulan--yang cukup lama dari terbitnya buku baru sampai hadir di sini. Jadi, kalau sudah telanjur penasaran dengan judul-judul buku tertentu, biasanya saya membeli buku online (karena capek bolak-balik Gramedia eh bukunya belum nongol juga). Atau, untuk buku-buku istimewa yang hadir duluan melalui proses pre-order, tentu saya tidak akan segan untuk memesannya via toko buku online. Dan ada pula buku-buku lainnya yang tidak dijual di toko buku besar tapi cukup hits di kalangan pencinta buku, saya tidak akan berpikir dua kali untuk segera memesannya via online.

Sebenarnya, artikel ini dibuat didasari oleh kekecewaan saya kepada satu toko buku online. Namun, saya akan berusaha untuk tidak baper alias berupaya seobjektif mungkin menyikapinya, tentu disertai kritikan dan saran membangun agar bisa dijadikan pembelajaran. Jadi saya pesan dua buku yang statusnya sama-sama pre-order. Mengingat pertimbangan diskon yang menggiurkan dan status pre-order itu tadi (juga kalau beli buku dua menghemat ongkir), lagi pula dua buku itu memang wishlist saya sejak lama, maka pada akhirnya pesan juga. Tentu saja dengan harapan saya bisa membaca buku itu duluan! 

Namun ternyata, sudah lebih dari sebulan proses order, bukunya belum tiba juga. Untungnya proses transaksi saya lakukan via Whatsapp jadi untuk tracking saya bisa langsung chat ke adminnya. Yang saya sesalkan adalah, tidak adanya informasi ke customer tentang status pembelian. Misalnya, katanya buku akan ready hari Senin. Setelah lewat satu hari belum dapat konfirmasi, ketika saya chat duluan barulah saya tahu info kalau bukunya baru siap dua minggu setelahnya! Tiga minggu kemudian (karena belum dapat info terbaru), saya chat lagi, dan baru dapat info kalau lagi di-packing. Seminggu kemudian, baru dapat kabar kalau buku satunya belum tersedia karena rilisnya mundur, padahal pada akhirnya buku itu sudah ada di Gramedia kota saya (yang selalu telat masuk buku-buku baru). *tarik napas buang napas* Akhirnya ya sudah, saya sih malas chat lagi. Kesannya seperti saya yang mengejar-ngejar padahal sudah seharusnya pihak toko buku yang memberikan penjelasan kalau ada keterlambatan dan lain sebagainya.

Dah ah, nggak pengin curhat lagi, ntar jadi tambah baper hehehe.

Sebenarnya, pengalaman berbelanja online tuh banyak happy-nya kok. Transaksi cepat selesai, buku segera dikirim, pihak toko buku senang, customer bahagia. Apalagi, di toko buku tertentu kadang memberikan paket hemat untuk buku-buku terbitan lama yang harganya super duper murah. Atau, yang paling saya nantikan adalah kalau ada promosi bebas ongkos kirim. Tapi ya begitu, terkadang ada saja proses transaksi yang berhasil bikin mengelus dada. Sewaktu ikut pre-order Inteligensi Embun Pagi juga saya mengalami masalah serupa. Buku yang terlambat datang bahkan bukunya nampang duluan di toko buku, padahal status pembelian saya melalui jalur pre-order

Pernah juga pesan buku yang status di website-nya "stock buku di gudang suplier" ternyata setelah proses transaksi bukunya tidak ada. Ini mengecewakan sih karena terjadi tidak hanya sekali. Tapi karena langsung mendapatkan pemberitahuan via e-mail disertai dengan pilihan opsi apakah akan menunggu atau membatalkan, jadinya customer tidak merasa di-pehape.

Saya juga punya pengalaman unik, yakni buku yang saya pesan datang dua kali. Dan karena saya jujur, saya konfirmasi ke toko bukunya kalau kirimannya dobel (takut nggak berkah euy hahaha, lagi pula kan judulnya sama). Dari pihak sana, dapat dua tawaran, yang pertama mengembalikan bukunya dengan ongkos kirim ditanggung mereka, atau saya mengganti harga buku yang sudah telanjur terkirim. Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya saya mengganti harga bukunya saja dengan merayu untuk dapat diskon, hehehe. Akhirnya dapat potongan harga, dan bukunya yang satu saya buat hadiah giveaway, satunya lagi saya kirim sebagai hadiah ulang tahun untuk teman, yang dua entah ke mana (belum saya cari wkwkwk, dan kalau ketemu mungkin akan saya jadikan hadiah untuk giveaway selanjutnya).

Sekarang saya mau share yang membahagiakan deh, misalnya saya pernah dapat buku Jika Aku Milikmu-nya Bernard Batubara dengan harga diskon, bebas ongkos kirim, dan ada tanda tangan penulisnya. Bagaimana tidak senang? Atau, saya juga pernah dapat pelayanan yang cepat dari salah satu admin toko buku, seperti informasi kalau buku sudah di-packing, buku sudah dikirim (disertai nomor resi). Senang mendapatkan pelayanan yang seperti ini, rasanya kayak diperhatiin gitu. #eahh



Jadi, saya mau kasih tips buat teman-teman semua yang ingin berbelanja buku via online, supaya meminimalisir kejadian yang kurang menyenangkan.

Pertama, pilih toko buku online yang terpercaya dan sudah memiliki nama. Meskipun nama besar tidak memberikan jaminan, tapi setidaknya dengan berbelanja online di toko mereka, pihak penjual merasa untuk menjaga nama baik mereka dengan meningkatkan kualitas layanan dan meminimalisir kekurangan. (Saya akan posting terpisah untuk menuliskan toko buku mana saja yang recommended versi saya.)

Kedua, kalau memang buku yang dicari tidak ada di toko buku online yang terpercaya, lihat reputasi toko buku tujuan dengan rajin-rajin searching di google atau pantau aktivitas pelayanannya di twitter atau IG. Keluhan customer kan biasanya muncul di sana, jadi itu bisa dijadikan bahan acuan. Jangan salah, banyak juga lho toko buku yang recommended. Saya pernah beli buku Fantastic Beasts dan Quidditch Through The Ages lewat toko yang saya cari di google (mengingat dulu bukunya sempat melangka), dan alhamdulillah tidak ada keluhan. Atau kalau belinya di bukalapak atau tokopedia, lihat status si buyer, apakah terpercaya atau tidak.

Ketiga, lihat status buku yang akan kita beli. Kalau statusnya pre-oreder, lihat kapan akan terbitnya. Kalau tidak pre-order, biasanya toko buku tertentu menyediakan keterangan apakah buku yang kita ingin beli ready atau ada di gudang suplier atau habis. Jika ready, kalian beruntung karena setelah pembayaran buku akan diproses dalam waktu 24 jam. Jika di gudang suplier biasanya akan menambah estimasi waktu 3 sampai 5 hari, tergantung keterangan dari mereka. Jika habis yaaa, berarti harus cari di tempat lain.

Keempat, kalau dalam jangka waktu yang lama kalian belum mendapatkan konfirmasi status order-nya (biasanya kalau sudah dikirim, konsumen akan mendapatkan resi yang bisa di-tracking melalui website penyedia jasa pengiriman), segera cari e-mail atau nomor ponsel customer service atau adminnya, dan tanyakan status orderan kalian. Tapi , jangan juga baru transfer pagi ini sorenya sudah minta nomor resi ya :D karena pihak sana juga pasti butuh untuk memproses buku kalian. Idealnya tiga atau lima hari setelah proses pembayaran selesai. Kalau lebih dari itu belum ada konfirmasi juga, nah boleh tuh diteror alias ditanyakan ;) Tapi ingat, harus dengan bahasa yang sopan ya. Bahasa menunjukkan budi lho.

Kelima, ini penting ya, apalagi kalau kalian beli bukunya bukan di toko buku online ternama; Pastikan bahwa buku yang kalian beli adalah asli alias ori, bukan bajakan. Bagaimana cara mengenalinya? Lihat dari harganya. Kalau misalnya toko-toko tertentu memberikan marjin diskon 10 sampai 20 persen, itu mungkin masih masuk akal. Tapi, kalau sudah banting harganya keterlaluan, kalian patut curiga. Misalnya, harga normal Rp. 100.000,- lalu kalian menemukan toko buku yang menjualnya seharga Rp. 30.000,- Waduh, ini keterlaluan turun harganya. Jangan beli ya, karena meragukan. Bisa juga dilihat dari warna covernya yang tidak menarik. Wah, jangan deh. Banyak giveaway yang bisa kalian ikuti untuk mendapatkan buku gratis dan asli daripada harus beli buku palsu. No. Mari kita hargai penulis dan orang-orang yang keringatnya berasal dari buku dengan membeli buku asli.

Keenam, kalau kalian mengalami seperti apa yang saya alami sekarang, segera blacklist toko buku online itu dari daftar. Tidak usah memesan di sana lagi lain kali. Sebenarnya untuk masalah ini, saya cukup toleran orangnya. Mendapati satu atau dua kesalahan minor dari penyedia buku online sebenarnya wajar, apalagi kalau yang mereka layani setiap harinya banyak. Oleh karena itu biasanya saya masih memberikan kesempatan kedua untuk belanja di tempat yang sama lain kali. Tapi, kalau sudah fatal dan pehape lebih dari sebulan seperti ini... ya, sorry to say, ini transaksi kita yang pertama dan terakhir saja.


Nah itu dia curhatan saya serta tips yang bisa saya bagikan kepada teman-teman. Besar harapan semoga penyedia layanan buku online terus memperbaiki kualitasnya agar konsumen bisa puas berbelanja tanpa mendapatkan kerugian. Bagaimana dengan kalian, punya pengalaman mengesankan berbelanja di toko buku online? Atau punya tips tambahan? Silakan berbagi di komentar ya.



_________
Source pict, edited by me



4 komentar:

  1. Baru sekali beli buku online, karena masih takut dan was-was dengan berbagai kendala yang biasanya terjadi saat beli online. Ditunggu artikel berikutnya ttg daftar toko buku online yang recommended ya. Nice share :)

    ReplyDelete
  2. Wahhhh, thankyou ughtea😇❤️ Membantu sekali🙏🏼

    ReplyDelete

Recent Quotes

"Suatu ketika, kehidupanmu lebih berkisar soal warisanmu kepada anak-anakmu, dibanding apa pun." ~ Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Setting

Indonesia (40) Amerika (17) Inggris (11) Jepang (5) Perancis (4) Norwegia (3) Spanyol (3) Belanda (2) Irlandia (2) Korea (2) Saudi Arabia (2) Yunani (2) Australia (1) Fiji (1) Italia (1) Mesir (1) Persia (1) Swedia (1) Switzerland (1) Uruguay (1) Yugoslavia (1)

Authors

Jostein Gaarder (7) Paulo Coelho (6) Mitch Albom (4) Sabrina Jeffries (4) Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (4) Colleen Hoover (3) Ilana Tan (3) John Green (3) Prisca Primasari (3) Annisa Ihsani (2) Cecelia Ahern (2) John Grisham (2) Miranda Malonka (2) Seplia (2) Sibel Eraslan (2) Suarcani (2) Adara Kirana (1) Adityayoga & Zinnia (1) Ainun Nufus (1) Aiu Ahra (1) Akiyoshi Rikako (1) Alice Clayton (1) Alicia Lidwina (1) Anggun Prameswari (1) Anna Anderson (1) Asri Tahir (1) Astrid Zeng (1) Ayu Utami (1) Charles Dickens (1) Christina Tirta (1) David Levithan (1) Deasylawati (1) Dee Lestari (1) Desi Puspitasari (1) Dewi Kharisma Michellia (1) Dy Lunaly (1) Dya Ragil (1) Elvira Natali (1) Emily Bronte (1) Emma Grace (1) Erlin Natawiria (1) Esi Lahur (1) Fakhrisina Amalia (1) Ferdiriva Hamzah (1) Frances Hodgson Burnett (1) Fredrick Backman (1) G.R.R. Marten (1) Gina Gabrielle (1) Haqi Achmad (1) Harper Lee (1) Hendri F Isnaeni (1) Ifa Avianty (1) Ika Natassa (1) Ika Noorharini (1) Ika Vihara (1) Indah Hanaco (1) JK Rowling (1) James Dashner (1) John Steinbeck (1) Jonathan Stroud (1) Kang Abik (1) Katherine Rundell (1) Korrie Layun Rampan (1) Kristi Jo (1) Kyung Sook Shin (1) Lala Bohang (1) Laura Lee Guhrke (1) Lauren Myracle (1) Maggie Tiojakin (1) Marfuah Panji Astuti (1) Mario F Lawi (1) Mark Twain (1) Maureen Johnson (1) Mayang Aeni (1) Najib Mahfudz (1) Nicholas Sparks (1) Novellina (1) Okky Madasari (1) Orizuka (1) Peer Holm Jørgensen (1) Pelangi Tri Saki (1) Primadonna Angela (1) Puthut EA (1) Rachel Cohn (1) Rainbow Rowell (1) Ratih Kumala (1) Rio Haminoto. Gramata (1) Rio Johan (1) Shinta Yanirma (1) Silvarani (1) Sisimaya (1) Sue Monk Kidd (1) Sylvee Astri (1) Tasaro GK (1) Thomas Meehan (1) Tia Widiana (1) Trini (1) Vira Safitri (1) Voltaire (1) Winna Efendi (1) Yuni Tisna (1)