Seri #YaTuhan - Ketika Harapan dan Keluhan Terangkai dalam Doa




Ini merupakan seri buku nonfiksi yang terdiri dari lima judul dengan tema berbeda, namun disajikan dengan gaya eksekusi yang sama. Sebenarnya saya ingin memberikan ulasan satu per satu, namun karena terdapat banyak benang merahnya dari kelima seri ini, akhirnya saya mengikuti jejak Raafi untuk menuliskannya dalam satu review (baca: Seri #YaTuhan, Ketika Doa Tidak Lagi Khusyuk).

Sebelumnya, saya bingung mengategorikan buku ini sebagai apa; Nonfiksi? Mungkin. Puisi? Sepertinya bukan. Kutipan motivasi? Jelas bukan. Tulisan satire? Tidak semua, karena ada yang benar-benar doa, ada yang curahan hati. Jadi, marilah kita menikmati saja bukunya tanpa perlu menggolong-golongkannya karena kita adalah Bhinneka Tunggal Ika. :) #lah

Saya juga meminta maaf kalau tulisan ini akan melebar dan menyerempet ke mana-mana dan mungkin bakal agak serius, hehe (kata teman saya, biar nggak terkesan serius, kasih "hehe" di belakangngya), karena memang buku ini dinamis, lucu, satire, membuat mengerutkan dahi, membuat berpikir, membuat tertawa. Mungkin pas dengan slogan permen yang hits di era 90-an itu; manis, asem, asin, rame rasanya.

Buku ini berseliweran di timeline goodreads dengan penggalan-penggalan kutipannya yang berhasil membuat penasaran. Bikin ketawa membacanya, juga membuat "eh iya juga ya" berkali-kali, hingga akhirnya satu serinya yang bertemakan tentang desain grafis berhasil mencuri perhatian saya. Rasa penasaran membuat saya melahap kelima buku ini dengan hasil berupa pemikiran yang luar biasa. Luar biasa kompleks karena kesan yang nano-nano itu tadi hahaha.

Sebelum saya mengulasnya lebih dalam, saya punya sebuah pertanyaan. Menurutmu, apa itu doa?

Setiap orang mempunyai pengertian dan pemahamannya sendiri tentang doa. Setiap orang juga memiliki beragam cara untuk berdoa. Namun rasanya semua sepakat bahwa, doa adalah sebuah pengharapan. Ada orang-orang yang dengan mudah melisankan doanya, ada pula yang terlalu tsun untuk mengungkapkannya, ada pula yang tidak sempat berdoa, entah karena memang tidak percaya dengan kekuatan doa atau dia yakin bahwa Tuhan mengetahui apa yang ia harapkan dan inginkan lebih dari sekadar apa yang mampu ia ucapkan. Saya setuju bahwa setiap orang memiliki caranya tersendiri untuk berdoa. Karena apa? Saya adalah orang yang percaya bahwa doa merupakan penghubung antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dan hubungan ini benar-benar intim, dan sifatnya pribadi. Tidak ada yang tahu selain dirinya dengan Tuhan, kan? Meskipun, saya yakin setiap agama memiliki adab yang baik tentang bagaimana sebaiknya berdoa agar doa kita dikabulkan Tuhan. Dalam Islam, ada waktu-waktu khusus di mana doa akan mustajab jika dilantunkan. Ada tempat tertentu yang juga membuat doa lebih segera sampai. Apa saja itu? Yuk belajar lagi hehehe.

Kata-kata adalah doa. Dan doa itu mengandung harapan. Bukankah hidup kita tidak akan bermakna jika tidak dihiasi dengan satu harapan menuju harapan-harapan lainnya? Berarti, tanpa kita sadari, hidup kita pun adalah rangkaian dari satu doa ke doa yang lain, satu upaya mewujudkan harapan-harapan yang kita miliki. Dalam mengeluh kita mengekspresikan doa, ketika melihat sesuatu yang tidak menyenangkan pun sebenarnya terselip doa. 

Eh, kenapa jadi bahas doa? Ada hubungannya dengan buku-buku ini nggak sih? Tentu saja ada. Menurut saya. 

Saya senang dengan buku ini, karena kata-kata satirenya berhasil menggelitik pemikiran. Juga mengemukakan kritik sosial yang disampaikan dengan cara unik, dan juga berbeda. Sebuah ungkapan kegelisahan seorang hamba tentang fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupannya. Berharap? Mengucap nama Tuhan. Sedih? Mengingat Tuhan. Terhimpit? Berdoa pada Tuhan. Dengan teguran secara halus agar selalu mengingat Tuhan di mana pun dan kapan pun (meskipun terkadang tulisannya konyol sampai teman saya merekomendasikan buku lain yang lebih baik saya baca ketimbang memaknai sindiran halus dari buku ini), buku ini berhasil membuat saya tertawa sekaligus berpikir, merenung sekaligus tertampar. Mengingat Tuhan sadar maupun tidak sadar.

Saya urutkan penjelasan buku-bukunya dari urutan membacanya ya.

***

#YaTuhan,
desain grafis,
deadline,
doa.

Adityayoga & Zinnia | 80 hal | 9786020334233 | bintang 4 | baca via SCOOP


Karena sedang mengerjakan tulisan yang ada hubungannya dengan desain grafis, buku inilah yang pertama saya baca sekaligus mengawali baca seri-seri lainnya. Buku ini benar-benar bermanfaat sekali, menyajikan banyak informasi tentang dunia perdesaingrafisan seperti deadline, perbedaan cara pandang antara klien dan desainer, revisi desain, dan hal-hal yang orang awam anggap remeh dan tidak mengerti tapi begitu penting bagi desainer seperti: pemilihan font, shadow, grid. Saya juga jadi kenal Eric Widjaja, tahu apa itu kode Pantone, CMYK, warna emas tidak mungkin tampil di screen komputer. Loren ipsum benar-benar bikin ngakak. Dan terutama, informasi tentang jenis-jenis font yang sangat bermanfaat bagi tulisan saya.


Ya Tuhan,

Terima kasih telah Kauhadirkan
Helvetica di dunia ini dan....

Terkutuklah wahai Comic Sans.

Amin


desain grafis, deadline, doa\47



Favorit saya... tentu saja ini =))

Ya Tuhan,

Semoga jodoh saya dapat 
membedakan Helvetica dan Arial

hmmm....

Minimal bisa membedakan
antara magenta dan pink deh...

hmmmm....ya sudah deh Tuhan...
Yang penting berikanlah
saya jodoh saja deh....

Amin


desain grafis, deadline, doa\61


(Ya Tuhan, saya bisa lho membedakan Helvetica dan Arial. Saya juga bisa membedakan magenta dan pink. Ya sudah deh, yang penting berikan saja jodoh saja deh Tuhan. Aamiin.)



#YaTuhan,
ponsel,
.3gp,
doa.

Adityayoga & Zinnia | 76 hal | 9786020334349 | bintang 4 | baca via SCOOP


Jika judul sebelumnya bertemakan dunia desain grafis, yang ini mengambil tema tentang teknologi. Hubungannya sama ponsel, gawai, pulsa, sinyal, internet, terlebih tentang hal-hal yang berhubungan dengan sosial media. Dan tidak bohong, judul .3gp benar-benar memancing, hahaha, karena itu dikait-kaitkan sama hal-hal yang saru, meskipun ternyata judulnya cuma pancingan saja. Buku ini lebih kepada pahit-getir-manis-nya dampak teknologi dan orang-orang (manusia) di balik alat teknologi canggih yang mereka punya. 


Ya Tuhan,

Sebetulnya dia merhatiin nggak sih,
dari tadi saya cerita ngalor 
ngidul sampai jempol kram
dan dia cuman jawab:
:)


ponsel, .3gp, doa.\22



Yang jadi favorit saya yang ini nih =))


Ya Tuhan,

Maafkan saya telah menjadi online
stalker, sekarang saya menyesal jadi
tahu dia lagi seneng sama orang lain....


ponsel, .3gp, doa.\61


(Ya Tuhan, kok sedih. Saya juga kepingin seneng sama orang lain juga Tuhan. Aamiin.)



#YaTuhan,
lapar,
gosong,
doa.

Adityayoga & Zinnia | 76 hal | 9786020334264 | bintang 3 | baca via SCOOP


Di sini judul depan sama judul dalam nggak sinkron, di dalam tulisannya "sejumput doa". Tapi nggak masalah, nggak ngaruh juga sama isinya, tapi ya kalau bisa diperbaiki edisi selanjutnya hehehe. Bertemakan seputar dunia kuliner, mengambil bahan tulisan tentang masakan yang keasinan, diet, pesan makan via online, macam-macam deh. Tapi bisa dibilang yang ini kurang seru dan nendang dibandingkan seri lainnya.


Ya Tuhan,

Apa bedanya infused water dan
air kobokan di warung pecel ayam....


lapar, gosong, sejumput doa.\15



Ya Tuhan,

Pengen ayam fret ciken....


lapar, gosong, sejumput doa.\15



Favorit saya yang ini hahaha =)))


Ya Tuhan,

Bila ia menjadi rawon,
jadikanlah aku telor asin.

Amin


lapar, gosong, sejumput doa.\14



#YaTuhan,
monas,
macet,
doa.

Adityayoga & Zinnia | 76 hal | 9786020334271| bintang 3 | baca via SCOOP


Buku ini mengambil tema seputar kehidupan di Jakarta. Kemacetan, urbanisasi, ojek online, dan perkara seputar kehidupan kota Jakarta. Satire, banyak menyindir, dan membuat berpikir. Meskipun saya tidak tinggal di Jakarta, namun karena pernah hampir sebulan di sana, saya jadi tahu bagaimana kehidupan sehari-hari di ibukota negara tersebut.


Ya Tuhan,

Berikanlah kesabaran pada
teman-teman kami yang bertato
dari pandangan sinis ibu-ibu
yang alisnya ditato,


Amin


monas, macet, doa.\38


Ya Tuhan,

Lindungi perairan Jakarta dari proyek
reklamasi yang tidak bertanggung
jawab terhadap alam dan nelayan.

Amin


monas, macet, doa.\65




Favorit saya yang ini. Aduh nggak ngerti lagi. Saya lempar yang ini ke twitter yang mana banyak teman saya tinggal di Jakarta dan serius kalian nggak pernah naik ke Monas? =)) Saya lho sudah dua kali =))


Ya Tuhan,

Apa sih rasanya naik ke
puncak Monas?


Saya belom pernah....


monas, macet, doa.\32


#YaTuhan,
kamu,
aku,
doa.

Adityayoga & Zinnia | 76 hal | 9786020334240 | bintang 3 | baca via SCOOP


Ini temanya tentang jodoh. Ada yang diperuntukkan untuk yang jomblo, ada yang untuk berpasangan, yang selingkuh, pokoknya tema ini tentang relationship. Ada doa yang saya amini dengan serius, ada yang nggak saya amini, banyak yang cuma ketawa-ketawa geli, begitulah. Cocok buat galau-galauan di segala jenis hubungan.


Ya Tuhan,

Berikan aku pencerahan,
sebetulnya aku siapanya dia sih....

Amin


kamu, aku, doa.\24


Ya Tuhan,

Berikanlah saya jawaban tentang
apa yang ada di pikiran dia,
mengapa kemarin tanggapannya
seperti memberi harapan tapi sudah
seminggu ini malah menghilang....

Amin


kamu, aku, doa.\31


Ya Tuhan, 

Berikanlah pencerahan, saya harus
ngasih "kode" apa lagi sih, kenapa dia
kayaknya nggak nangkep-nangkep
kalau saya suka dia?

Amin


kamu, aku, doa.\19


Favorit saya yang ini =))


Ya Tuhan, 

Ketika aku merasa kehilangan dirinya, 
haruskah aku buat surat kehilangan 
di kantor polisi? 


Amin


kamu, aku, doa.\18




***

Sebagai kalimat penutup, kata Tuhan dalam salah satu sabda-Nya; “Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu." (QS. Al Mu'min : 60). Jadi, berdoalah kamu, ingatlah Tuhanmu dalam setiap waktu. Saya membaca ini, sambil ketawa-ketawa, seru, lucu, menghibur, tapi semoga akan selalu menyadari, bahwa kehidupan kita tidak lepas dari harapan, keluhan, kekesalan, impian, dan berbagai macam ekspresi lainnya. Namun, semoga tetap selalu ingat akan Tuhan di mana pun berada. Walaupun sering lupa, walau banyak dosa, walau sering tidak sadar kalau hidup kita penuh dengan serangkaian doa, semoga di waktu mendatang semakin terus ingat sama Tuhan.

Semoga tidak ada yang mengatakan kalau buku ini tentang olok-olokan doa, karena memang seharusnya kita bisa mengambil sudut pandang yang berbeda untuk mencari sebuah makna. Bacaan yang pas, menghibur, lucu, manis, dan bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat.


1 komentar:

Recent Quotes

"Suatu ketika, kehidupanmu lebih berkisar soal warisanmu kepada anak-anakmu, dibanding apa pun." ~ Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Setting

Indonesia (40) Amerika (17) Inggris (11) Jepang (5) Perancis (4) Norwegia (3) Spanyol (3) Belanda (2) Irlandia (2) Korea (2) Saudi Arabia (2) Yunani (2) Australia (1) Fiji (1) Italia (1) Mesir (1) Persia (1) Swedia (1) Switzerland (1) Uruguay (1) Yugoslavia (1)

Authors

Jostein Gaarder (7) Paulo Coelho (6) Mitch Albom (4) Sabrina Jeffries (4) Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (4) Colleen Hoover (3) Ilana Tan (3) John Green (3) Prisca Primasari (3) Annisa Ihsani (2) Cecelia Ahern (2) John Grisham (2) Miranda Malonka (2) Seplia (2) Sibel Eraslan (2) Suarcani (2) Adara Kirana (1) Adityayoga & Zinnia (1) Ainun Nufus (1) Aiu Ahra (1) Akiyoshi Rikako (1) Alice Clayton (1) Alicia Lidwina (1) Anggun Prameswari (1) Anna Anderson (1) Asri Tahir (1) Astrid Zeng (1) Ayu Utami (1) Charles Dickens (1) Christina Tirta (1) David Levithan (1) Deasylawati (1) Dee Lestari (1) Desi Puspitasari (1) Dewi Kharisma Michellia (1) Dy Lunaly (1) Dya Ragil (1) Elvira Natali (1) Emily Bronte (1) Emma Grace (1) Erlin Natawiria (1) Esi Lahur (1) Fakhrisina Amalia (1) Ferdiriva Hamzah (1) Frances Hodgson Burnett (1) Fredrick Backman (1) G.R.R. Marten (1) Gina Gabrielle (1) Haqi Achmad (1) Harper Lee (1) Hendri F Isnaeni (1) Ifa Avianty (1) Ika Natassa (1) Ika Noorharini (1) Ika Vihara (1) Indah Hanaco (1) JK Rowling (1) James Dashner (1) John Steinbeck (1) Jonathan Stroud (1) Kang Abik (1) Katherine Rundell (1) Korrie Layun Rampan (1) Kristi Jo (1) Kyung Sook Shin (1) Lala Bohang (1) Laura Lee Guhrke (1) Lauren Myracle (1) Maggie Tiojakin (1) Marfuah Panji Astuti (1) Mario F Lawi (1) Mark Twain (1) Maureen Johnson (1) Mayang Aeni (1) Najib Mahfudz (1) Nicholas Sparks (1) Novellina (1) Okky Madasari (1) Orizuka (1) Peer Holm Jørgensen (1) Pelangi Tri Saki (1) Primadonna Angela (1) Puthut EA (1) Rachel Cohn (1) Rainbow Rowell (1) Ratih Kumala (1) Rio Haminoto. Gramata (1) Rio Johan (1) Shinta Yanirma (1) Silvarani (1) Sisimaya (1) Sue Monk Kidd (1) Sylvee Astri (1) Tasaro GK (1) Thomas Meehan (1) Tia Widiana (1) Trini (1) Vira Safitri (1) Voltaire (1) Winna Efendi (1) Yuni Tisna (1)