Apa Pun Selain Hujan

Judul : Apa Pun Selain Hujan
Penulis : Orizuka
Penerbit : Gagas Media
Tebal Buku : 288 Halaman
Cetakan Ketiga, 2016
ISBN :  9789797808501
Rating : 4 dari 5




"Aku mohon, Kay," kata Wira, tak tahan lagi melihat Kayla basah kuyup. "Apa pun selain hujan." ---halaman 217

***

Blurb:

Wira membenci hujan. Hujan mengingatkannya akan sebuah memori buruk, menyakitinya....

Agar bisa terus melangkah, Wira meninggalkan semuanya. Ia meninggalkan kota tempat tinggalnya. Meninggalkan mimpi terbesarnya. Bahkan, meninggalkan perempuan yang disayanginya.

Namun, seberapa pun jauh langkah Wira meninggalkan mimpi, mimpi itu justru semakin mendekat. Saat ia sedang berusaha keras melupakan masa lalu, saat itulah ia bertemu Kayla. 

Pertemuan itu mengubah segalanya. 


***

Wira seorang taekwondoin--sebutan untuk orang yang mengamalkan taekwondo. Dia tumbuh dengan mempelajari taekwondo. Bahkan saat dirinya kelas dua belas dan menjalani turnamen itu, dia sudah mendapatkan sabuk hitam. Turnamen itu adalah akhir dari kiprah Wira dalam dunia taekwondo. Turnamen itu pula yang menghancurkan mimpinya, membunuh sebagian hidupnya, melenyapkan cinta yang baru saja bersemi dalam hatinya, dan yang lebih penting adalah..., menghilangkan nyawa sahabat terbaiknya; Faiz, yang meninggal saat dihantam K.O. olehnya.

Ketika Wira berlari ke luar area pertandingan, menyusul ambulans yang meraung-raung pergi di bawah hujan, ketika itu pulalah dia terakhir kali melihat sahabatnya itu. Sejak saat itu Wira membenci hujan. Hujan membuatnya teringat pada Faiz, pada teriakan Ibu Faiz yang meminta dia mengembalikan nyawa anaknya. Membuat Wira kembali dikungkung rasa bersalah yang begitu dalam karena peristiwa itu. Dokter menyatakan bahwa bukan dia yang membunuh Faiz. Namun Wira menyangka bahwa orangtuanya yang menyogok pihak rumah sakit untuk menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya.

Wira memutuskan untuk berkuliah di Malang. Di sana, secara tidak sengaja Wira berkenalan dengan Kayla, seorang mahasiswa Kedokteran Hewan. Pertama, karena adanya insiden tidak menyenangkan yang dialami Kayla dan Wira memunculkan diri sebagai penyelamat. Kedua, karena seekor kucing. Wira dituduh menelantarkan kucingnya oleh Kayla. Padahal, kucing itu memang dibuang di tempatnya oleh seseorang. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk merawat kucing itu bersama..., di sekretariat taekwondo.

Kayla seorang taekwondoin, sama seperti Wira. Mengetahui itu, membuat Wira bimbang. Di satu sisi dia menolak segala hal yang bisa mengingatkannya pada insiden Faiz, di sisi lain Wira tidak bisa begitu saja melupakan kenangannya terhadap taekwondo.

Bagaimana kelanjutan kisah Wira? Apakah dia bisa menghadapi ketakutan serta kenyataan yang sesungguhnya tentang itu? Lantas, apakah Kayla bisa menyembuhkan ketakutan Wira pada masa lalunya?

Baca juga review Bintang di [Book Review] Apa Pun Selain Hujan - Orizuka

***

Sebenarnya, saya sudah lama membeli buku ini. Dan juga, sudah dibisiki oleh beberapa orang kalau buku ini bagus. Bermula dari keisengan membaca bagian prolog Apa Pun Selain Hujan di Gramedia, saya langsung menyenangi gaya bertutur Orizuka. Hingga, tidak sadar sudah selesai satu bab. Dan, ending bagian prolog-nya hampir membuat saya menangis. Coba saya bacanya di rumah, sudah berderaian air mata dibuatnya. Jadi, tanpa berpikir lama, saya bawa buku ini ke kasir. 

Namun, saya tidak langsung membacanya. Butuh beberapa bulan kemudian baru saya dan Bintang memutuskan buku ini menjadi buku pertama yang akan kami baca dan ulas bareng dalam rubrik #BOOM yang kami gagas.


Akhirnya, saya baca ulang lagi buku ini, dari prolog, di luar rumah, tepatnya pas lagi nongkorong sendirian di tempat yang jualan Ice Rainbow Bubble. Jadinya, saya harus menahan diri untuk tidak larut dalam ceritanya yang membuat saya nyaris menangis, untuk kedua kalinya.

Secara umum, saya menyenangi membaca tulisan Orizuka. Ditambah lagi, plot novel ini begitu kuat, mengikatnya dalam bentuk jalinan cerita yang begitu apik. Aroma taekwondo yang disuguhkan sangat terasa, membuat saya teringat masa-masa pernah menjadi atlet anggar, dulu waktu SMP. Latar perkuliahannya dan suasana kampusnya pun benar-benar kentara. 

Lalu, kisah cinta yang disuguhkan begitu manis, ditambah dengan penokohan yang hidup. Wira dengan segala ketakutan yang menderanya, Kayla dan optimismenya yang membuat Wira perlahan-lahan keluar dalam kungkungan hidupnya yang stagnan. Saya suka bagaimana Orizuka menampakkan deskripsi sosok Kayla dalam sepanjang cerita dalam bentuk sisipan-sisipan. Misalnya, ada keterangan tentang ukuran sepatu Kayla. Lah, yang diingat malah itu, hahaha, ya gimana ya, adegan yang berhubungan itu adalah bagian favorit saya di cerita ini.

Kisah antara Wira dan Kayla ini, benar-benar memiliki chemistry yang kuat. Tidak heran kalau saya menikmati suguhan cerita yang terjadi sepanjang interaksi mereka berdua.

"Nggak apa-apa, Wira. Selama kamu tahu letak kesalahanmu dan bersedia memperbaiki diri, nggak apa-apa." ---halaman 56

Dan pembelajaran hidup yang disampaikan dalam kisah ini, benar-benar berharga dan disampaikan dengan baik tanpa kesan menggurui.

"Kamu tahu apa filosofi sabuk yang kamu sandang dalam takwondo, Wira?"
"Kedalaman, kematangan, penguasaan diri dari rasa takut dan kegelapan." ---halaman 240

***

REVIEW #1 Dalam Rangkaian Project BOOM [Book Anatomy] oleh Bintang @ Ach’s Book Forum dan Nisa @ Resensi Buku Nisa.



Kalian juga ikutan BOOM bulan ini dan sudah baca buku yang kita tentukan? Kalau sudah, ayo bikin review-nya dan silakan setor link review kamu di kolom komentar  di kolom komentar ulasan Bintang yang ada di sini.

Ketentuannya bisa kalian lihat DI SINI

***

SUDAH SIAP UNTUK #BOOM BULAN DEPAN?

Dan ini dia buku yang akan kita bahas di BOOM bulan Februari nanti. Yey!



Girls in The Dark by Akiyoshi Rikako

Segera siapkan bukunya, mari seru-seruan bersama kami di BOOM!


0 komentar:

Post a Comment

Recent Quotes

"Suatu ketika, kehidupanmu lebih berkisar soal warisanmu kepada anak-anakmu, dibanding apa pun." ~ Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Setting

Indonesia (40) Amerika (17) Inggris (11) Jepang (5) Perancis (4) Norwegia (3) Spanyol (3) Belanda (2) Irlandia (2) Korea (2) Saudi Arabia (2) Yunani (2) Australia (1) Fiji (1) Italia (1) Mesir (1) Persia (1) Swedia (1) Switzerland (1) Uruguay (1) Yugoslavia (1)

Authors

Jostein Gaarder (7) Paulo Coelho (6) Mitch Albom (4) Sabrina Jeffries (4) Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (4) Colleen Hoover (3) Ilana Tan (3) John Green (3) Prisca Primasari (3) Annisa Ihsani (2) Cecelia Ahern (2) John Grisham (2) Miranda Malonka (2) Seplia (2) Sibel Eraslan (2) Suarcani (2) Adara Kirana (1) Adityayoga & Zinnia (1) Ainun Nufus (1) Aiu Ahra (1) Akiyoshi Rikako (1) Alice Clayton (1) Alicia Lidwina (1) Anggun Prameswari (1) Anna Anderson (1) Asri Tahir (1) Astrid Zeng (1) Ayu Utami (1) Charles Dickens (1) Christina Tirta (1) David Levithan (1) Deasylawati (1) Dee Lestari (1) Desi Puspitasari (1) Dewi Kharisma Michellia (1) Dy Lunaly (1) Dya Ragil (1) Elvira Natali (1) Emily Bronte (1) Emma Grace (1) Erlin Natawiria (1) Esi Lahur (1) Fakhrisina Amalia (1) Ferdiriva Hamzah (1) Frances Hodgson Burnett (1) Fredrick Backman (1) G.R.R. Marten (1) Gina Gabrielle (1) Haqi Achmad (1) Harper Lee (1) Hendri F Isnaeni (1) Ifa Avianty (1) Ika Natassa (1) Ika Noorharini (1) Ika Vihara (1) Indah Hanaco (1) JK Rowling (1) James Dashner (1) John Steinbeck (1) Jonathan Stroud (1) Kang Abik (1) Katherine Rundell (1) Korrie Layun Rampan (1) Kristi Jo (1) Kyung Sook Shin (1) Lala Bohang (1) Laura Lee Guhrke (1) Lauren Myracle (1) Maggie Tiojakin (1) Marfuah Panji Astuti (1) Mario F Lawi (1) Mark Twain (1) Maureen Johnson (1) Mayang Aeni (1) Najib Mahfudz (1) Nicholas Sparks (1) Novellina (1) Okky Madasari (1) Orizuka (1) Peer Holm Jørgensen (1) Pelangi Tri Saki (1) Primadonna Angela (1) Puthut EA (1) Rachel Cohn (1) Rainbow Rowell (1) Ratih Kumala (1) Rio Haminoto. Gramata (1) Rio Johan (1) Shinta Yanirma (1) Silvarani (1) Sisimaya (1) Sue Monk Kidd (1) Sylvee Astri (1) Tasaro GK (1) Thomas Meehan (1) Tia Widiana (1) Trini (1) Vira Safitri (1) Voltaire (1) Winna Efendi (1) Yuni Tisna (1)