Judul : Jake & Melly
Penulis : Anna Anderson
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 248 Halaman
ISBN : 9786020316741
Rating : 4 dari 5
Blurb:
Dulu, hidup terasa sempurna bagi Melly. Memiliki pekerjaan yang diimpikan dan masa depan yang cerah. Memiliki Ricky, tunangan yang sempurna, dan mereka sedang merencanakan pernikahan. Tapi, benar kata pepatah: Tidak ada hal yang sempurna. Cobaan datang, dan detik berikutnya Melly mendapati dirinya tinggal di apartemen, sendirian, tanpa pekerjaan. Ricky menghilang tanpa kabar.
Tapi di mata Jake Stewart, Melly selalu tampak sempurna. Hanya saja, kedua mata indah Melly yang menyorotkan duka dan rahasia itu mengganggunya.
Ketika rahasia Melly terbongkar, Jake telanjur jatuh cinta. Maka ketika Ricky datang kembali dan Melly menerimanya, hanya satu pilihan yang tersisa untuk Jake: Mengejar Melly.
Bagaimanapun, kisah ini tentang Jake dan Melly.
***
"Kamu cantik dan baik, Melly. Pintar masak pula. Kalau kamu ingin mengganti cermin di kamarmu, kasih tahu aku. Akan kugeledah seisi Jakartau untuk mencari cermin yang tidak buta," Jake berjanji dengan suara rendah dan pasti. --- Halaman 58
***
Karena satu hal, kehidupan Melly yang semula sempurna menjadi kacau. Karirnya yang menanjak harus ditinggalkan, Ricky sang tunangan tiba-tiba menghilang. Melly harus menghadapi penyakitnya seorang diri. Begitu dinyatakan sembuh total, Melly mengurung dirinya di sebuah apartemen dan menggeluti pekerjaan barunya yakni menjadi seorang pembuat kue, pekerjaan yang mulanya dilakukan hanya untuk mengisi kekosongan dalam kehidupan Melly.
Saat ia mengantarkan pesanan ke alamat apartemen yang sama dengannya, ia bertemu dengan Andrew dan Jake. Andrew adalah seorang bocah sebelas tahun, adik Jake, yang menerima pesanan itu. Karena pembawaan Andrew yang menyenangkan dan memiliki bibit playboy di masa depan, membuat Melly berhasil terkena rayuan maut bocah cilik tersebut. Padahal sebenarnya Jake juga terkenal sebagai pria yang dapat dengan mudah memikat wanita mana pun, tapi dia tahu diri untuk tidak mengeluarkan pesonanya di momen pertama bertemu. Bahkan Jake berkali-kali meminta maaf karena kelakuan adiknya itu.
Karena Andrew mengatakan bahwa dia menyukai Melly dan mau belajar memasak untuk memikat Pammy, cewek yang ditaksirnya yang sedang tergila-gila dengan peserta Junior Master Chef, Andrew jadi sering mengunjungi Melly. Padahal Melly adalah seseorang yang tertutup, lagu-lagu yang didengarnya mengisyaratkan kepedihan dalam kehidupannya. Jake yang tidak sengaja mendengarnya merasa penasaran.
Pada akhirnya, mereka memang menjadi tetangga yang berhubungan baik. Suatu saat, mereka bertiga merencanakan liburan dadakan ke Bogor. Saat liburan itulah rupanya rahasia yang selama ini dipendam oleh Melly terbongkar.
Sementara itu, Jake memiliki kekasih bernama Sherly. Sedangkan Melly, dia tidak bisa begitu saja menghilangkan sosok Ricky mantan tunangannya itu. Kehadiran mereka membuat hubungan Jake dan Melly menjadi berwarna. Padahal, mereka sama-sama mengingkari perasaan masing-masing, dan ingin tetap menjaga hubungan baik mereka sebagai teman.
***
Pertama, saya mau komentari covernya. Saya agak sedikit kecewa karena, dengan adanya cap lipstik di cangkir yang ada di cover, mengesankan kalau novel ini seolah seperti novel sensual. Padahal nyatanya tidak. Oke, meskipun ada beberapa bagian yang mengisyaratkan itu tapi ternyata novel ini membawa spirit yang lain, yang lebih dari sekadar hubungan romansa dua orang manusia.
Nah sekarang, saya mau membahas karakternya. Penulis menggambarkan karakter-karakter yang ada di novel ini dengan begitu manis. Benar-benar pas. Melly yang frustrasi dengan keadaan yang menimpanya, bagaimana dia menjadi melankolis dan berupaya sekuat tenaga untuk menutupi kekurangannya itu, benar-benar terasa nyata.
Sementara Jake, meskipun dia seperti sosok lelaki playboy, don juan, atau apalah-apalah istilahnya untuk menggambarkan sosok dan perilakunya, namun masih dalam batas yang wajar. Katakanlah kalau Jake ini benar-benar asli orang Indonesia, tentu tidak dibenarkan perilaku playboy-nya. Tapi dia kan bule. Sosoknya tidak digambarkan pure playboy yang terkesan bastard, namun Jake benar-benar seperti pria normal lainnya. Maksudnya, dia penyayang juga. Jake begitu menyayangi adik kecilnya. Dia juga mungkin hanya ada satu di antara jutaan pria "sempurna" di luar sana yang mau menerima seorng wanita apa adanya, dengan segala kekurangan yang dimilikinya. Ini membuat sosok Jake menjadi dicintai.
Lalu Andrew, si bocah cilik yang begitu dewasa, dan menyimpan bibit playboy dalam dirinya, benar-benar karakter yang penting di sini. Keberadaan Andrew membuat hubungan Jake dan Melly terjalin dan terasa natural, untuk ukuran pertemuan singkat mereka.
Ricky, ah nggak usah bahas Ricky lah, menyebalkan pokoknya. Kriteria cowok kebanyakan--hehehe maaf kalau kedengarannya skeptis.
Berkali-kali saya dibuat ngilu dengan deskripsi penulis menggambarkan sosok kekurangan Melly. Feelnya benar-benar dapat! Selain itu, rasa frustrasi yang dialami Melly juga benar-benar terasa. Memang, manusia terkadang suka menyembunyikan kelemahannya di depan orang lain. Rasanya benar-benar berat. Ketidakpercayaannya terhadap orang lain, apalagi keraguan apakah orang akan berperilaku sama setelah mengetahui itu, benar-benar digambarkan dengan tepat. Hantu-hantu masa lalu itu yang membayangi dan membuat kebahagiaan terhalang untuk masuk. Dan ketika sesuatu itu telah diketahui, rasanya benar-benar plong, meskipun kita akan dihantui oleh sesuatu lainnya: apakah orang yang mengetahui itu akan tetap menerima kita apa adanya atau justru malah menghilang pergi.
I know that feel hahaha.
Saya suka dengan cerita ini, karena berhasil membuat saya geregetan dengan alur ceritanya, apalagi kehadiran pengganggu-penggganggu itu benar-benar menyebalkan. =))
Terima kasih kepada iJak atas pinjamannya.
Istriku baru beli novel ini... harganya 5rb saja 😊
ReplyDelete