Halo teman-teman. Mulai saat ini, saya akan mulai rajin menulis artikel (serius banget ya kalau namanya artikel, hehehe). Tapi, biar santai, namanya diganti bukan artikel deh, tapi Ngobrol Santai Tentang Buku atau saya singkat "Ngobras Buku" saja ya.
Topik pertama yang mau saya bahas adalah tentang novel anak inspiratif. Sebenarnya ini bukan tema obrolan baru, saya pernah melemparkan topik ini di forum BBI alias forum Blog Buku Indonesia. Namun, karena menurut saya topiknya menarik, dan saya perlu mengabadikannya di blog ini, maka pembahasannya akan saya tuliskan lagi disertai dengan beberapa tambahan bahasan yang tidak kalah menariknya juga.
Belakangan ini, saya lagi suka membaca buku dengan tokoh utama anak kecil. Sebutlah misalnya The Little Prince yang hits karena diangkat ke layar lebar, atau To Kill a Mockingbird yang sekuelnya baru diterbitkan. Memang sih, sebenarnya novel-novel itu (menurut saya) ditujukan bukan hanya untuk pembaca anak-anak. Tapi, dengan menggunakan sudut pandang anak kecil, mereka berhasil menggugah sisi lain orang dewasa yang perlahan memudar karena faktor usia. (Aduh pengantar saya serius amat ya :D)
Topik pertama yang mau saya bahas adalah tentang novel anak inspiratif. Sebenarnya ini bukan tema obrolan baru, saya pernah melemparkan topik ini di forum BBI alias forum Blog Buku Indonesia. Namun, karena menurut saya topiknya menarik, dan saya perlu mengabadikannya di blog ini, maka pembahasannya akan saya tuliskan lagi disertai dengan beberapa tambahan bahasan yang tidak kalah menariknya juga.
***
Belakangan ini, saya lagi suka membaca buku dengan tokoh utama anak kecil. Sebutlah misalnya The Little Prince yang hits karena diangkat ke layar lebar, atau To Kill a Mockingbird yang sekuelnya baru diterbitkan. Memang sih, sebenarnya novel-novel itu (menurut saya) ditujukan bukan hanya untuk pembaca anak-anak. Tapi, dengan menggunakan sudut pandang anak kecil, mereka berhasil menggugah sisi lain orang dewasa yang perlahan memudar karena faktor usia. (Aduh pengantar saya serius amat ya :D)
Jadi, sebagai pembaca dengan umur tidak lagi anak-anak, saya banyak sekali mendapatkan pelajaran dari membaca buku-buku ini:
Siapa sih yang nggak jatuh cinta sama Scout? Novel ini, dengan pembahasan dan tema yang cukup berat, disajikan dalam sudut pandang anak berusia tujuh tahun, benar-benar membuat saya terpana dan langsung jatuh cinta. Bagaimana Scout memandang dunia, melihat fenomena yang terjadi di sekitarnya tentang perbedaan ras yang masih sangat kentara pada era di mana setting buku ini diangkat. Petualangannya dengan Jem tidak kalah mengesankan, tidak melupakan bahwa si tokoh utama adalah seorang anak-anak.
Ini..., cerita tentang kelinci porselen yang buat saya nangis.... (Serius bagus banget sampai nggak tahu harus nulis gimana buat ngerekomendasikan buku ini.) Saking bagusnya, saya sampai mengalami book hangover dalam waktu lama dan tidak bisa melanutkan membaca buku lain dalam waktu yang tidak singkat. Bahkan sampai belum kesampaian buat review-nya, hehehe. Bukan excuse ini ya, tapi memang, saya berniat untuk membacanya sekali lagi (sama keponakan) lalu membuat review tentang buku ini sehingga hal-hal yang berkesan tentangnya masih segar dalam ingatan untuk dituliskan kembali.
The Little Prince
Novel ini tipis, tapi ternyata..., ajaib! Seajaib kisah si Pilot dengan temannya si Pangeran Cilik. Benar-benar mengajari orang dewasa tanpa mendiktenya. Menohok. Banyak hal dan nilai-nilai kebaikan yang menghilang seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
Novel filsafat yang juga dikisahkan dari sudut pandang seorang anak kecil yang terkena kanker dan sekarat, berkisah tentang dialognya dengan Malaikat Ariel. Keren. Kita tidak hanya belajar banyak tentang makna dan arti kehidupan dari seorang gadis kecil, melainkan juga dari seseorang yang tengah menghadapi kematian.
Ini seru, tentang kisah petualangan Ayah yang terlambat pulang saat membelikan susu untuk anaknya, bertemu monster, disekap bajak laut, dan kisah seru lainnya =)) Ayah ditinggal Ibu untuk pergi ke sebuah seminar. Sementara, sang ayah harus mengambil alih mengasuh dua anaknya yang masih kecil. Suatu hari, ayahnya lupa membeli susu dan persediaan susu di rumah telah habis. Ayah bertemu dengan seorang kenalan dan anak-anaknya sudah menanti dengan kesal di rumah. Sebagai alasan, ayah membuat sebuah cerita tentang perjalanannya yang dihadang monster serta kejadian-kejadian meneangkan dan seru lainnya. Ilustrasinya juga cantik.
Dan dari dalam negeri, kisah seorang anak kecil bernama Ava yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga, diceritakan dengan polos dan membuat kasihan. Miris sekali. Ava mewakili sisi gelap kehidupan kuran menyenangkan seorang anak kecil korban KDRT. Bagaimana dia menyikapi kepedihan hidpupnya, dan bagaimana anak sekecil Ava menjalani cerita hidupnya.
Sebenarnya, masih banyak judul lain yang bisa saya rekomendaskan dan bahas di sini. Misalnya, Misteri Soliter, Dunia Anna, Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken (kesemuanya adalah novel karya penulis favorit saya Jostein Gaarder), George's Secret Key to the Universe (novel anak-anak yang dibuat oleh Stephen Hawking dan anaknya Lucy Hawking), Petualangan Tom Sawyer (buku favorit saya waktu SMP karya Mark Twain). Atau kalau mau menengok Amerika zaman 1800an, bisa baca Little Women karya Louisa May Alcott.
Dengan baca buku-buku anak, selain untuk menumpuk list bacaan yang akan saya persembahkan kepada anak-anak saya kelak, ternyata banyak sekali pelajaran yang bisa diambil. Tentang nilai-nilai kehidupan yang tanpa kita sadari ternyata begitu banyak yang tergerus oleh waktu, terlupa karena label "dewasa" melekat pada kita.
Ehm, sebenarnya, di sini saya pengin mengajak teman-teman untuk sharing (sekalian nambah rekomendasi untuk wishlist bacaan saya) tentang novel anak-anak, atau novel dengan tokoh anak yang menurut kalian inspiratif, dan mengapa. Komentar dari pembaca saya tunggu ya, barangkali kita bisa berbagi novel-novel anak apa saja yang menginspirasi hidup kalian. Ditunggu ya.... ;)
keren-keren nih bukunya... hmm... kebetulan lagi pengen belajar nulis cerita anak. huhuhu
ReplyDeleteIya, buku-buku ini bisa jadi refernsi untuk buat cerita dengan sudut pandang anak-anak :)
Deletekeren kak, sangat membantu ^^
ReplyDelete