Judul : The Stardust Catcher
Penulis : Suarcani
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 184 Halaman
ISBN : 9786020326443
Rating : 3 dari 5
Blurb:
“Apa harapanmu tahun ini?”
Joe: Punya alternatif lain untuk berbahagia selain dengan mencari pasangan.
Mela: Mendapat tambahan umur setidaknya empat tahun lagi, yah.... biar bisa main remi lebih lama lagi sih.
Bermula dari secarik kertas dalam jaket di commuter line, Joe dan Mela bercengkerama lewat ask.fm. Selama setahun, hanya lewat media sosial itulah mereka berhubungan. Hingga Joe tertinggal rombongan saat liburan bersama teman-teman kuliahnya. Ia tersesat di Bali. Sendirian.
Saat itulah Sally Cinnamon muncul dan mengaku sebagai peri yang akan mempertemukan Joe dengan jodohnya. Wait, peri jodoh? Yang benar saja? Ditemani Sally, Joe berusaha mencari rombongannya. Petualangan yang mempertemukannya dengan Mela, si spa therapist yang sekarat.
Apakah Mela jodoh yang dimaksud Sally? Apakah Joe benar-benar tersesat dan bukannya sengaja menghilang karena protes akan perceraian orangtuanya?
***
Joe Taslim, seorang pemuda yang memiliki permasalahan keluarga, orangtuanya sedang mengurus perceraian. Bahkan belum ketok palu sidang, keduanya sudah memiliki pasangan masing-masing. Joe yang selama dua puluh tahun ini berstatus anak tunggal, sebentar lagi akan memiliki tiga orang adik tiri sekaligus.
Mela, seorang spa terapis yang memiliki penyakit lupus, dihadapkan dengan permasalahan hidup yang tidak hanya seputar penyakitnya saja, melainkan juga permasalahan ekonomi yang membelitnya. Selepas orangtuanya tidak ada, Mela yang menjadi tulang punggung keluarga dan membiayai kuliah adiknya di Jakarta.
Lalu ada Sally Cinnamon, seorang peri cinta yang konon katanya memiliki misi untuk mempersatukan Joe dengan jodohnya. Kehadiran Sally yang tiba-tiba memunculkan diri membuat Joe tidak hanya terkejut, melainkan Joe juga merasa bahwa kehidupannya menjadi kacau. Sally disinyalir membawa sial. Joe yang melakukan darmawisata ke Bali sebagai kedok pelarian dirinya dari kedua orangtua yang sedang berada dalam proses perceraian, mengalami serentetan kejadian yang tidak menyenangkan. Tertinggal bus, tersesat di daerah sepi penduduk, dipalak, masuk jurang, dan beberapa kejadian lain.
Sementara Mela, upayanya untuk menagih pertolongan yang dijanjikan Oscar padanya, berbuntut inseden yang panjang dan juga tidak menyenangkan.
Akankah Joe dan Mella dapat menemukan cinta sejati mereka?
***
Menarik, sebuah kisah dengan segmentasi pembaca young adult, diramu dengan kisah romansa dan petualangan serta fantasi yang melibatkan peri ada dalam satu buku. Novel ini tidak terlalu tebal karena hanya berisi 184 halaman, saya hanya membutuhkan waktu dua hari untuk menamatkannya. Sebenarnya terdiri dari dua kisah yang terpisah namun berpadu, yakni dari sudut pandang Joe, dan juga Mela. Tapi tenang saja, ada saatnya pada akhirnya kedua tokoh yang memiliki latar cerita berbeda ini akan bertemu.
Saya suka Joe. Penulis meramu cerita dari sudut pandang cowok yang memang kerasa cowok banget. Entah itu saat dia menghadapi masalah, juga ketika dia dihadapkan dengan situasi yang menuntut dia untuk mengambil keputusan. Sementara Mela sendiri, karakternya pun kuat. Lucu, tapi lucunya benar-benar khas Mela, juga bagaimana sudut pandang Mela saat menghadapi permasalahan yang menimpa dirinya. Lalu si peri cinta, saya juga berhasil mendapatkan gambaran dengan si sosok Sally ini--meskipun sesekali lagu Peterpan yang judulnya Sally Sendiri sekelebat menemani saya saat membaca kisah Sally--yang lucu, lugu, kekanakan.
Nah penokohan sudah, sekarang tentang alur cerita. Sebenarnya ceritanya cukup simpel, namun tidak membosankan karena ada petualangan dan kisah seru di dalamnya. Namun, saat saya membacanya, ada beberapa hal yang cukup mengganjal. Yang pertama adalah tentang mitologi Nordik yang dikaitkan dengan keberadaan Sally. Di halaman awal, ada disinggung tentang Dewi Idunn di sini (yang jujur saja, saya tidak mengenal atau tidak familiar dengan nama ini). Saya mengira ini hanyalah dewi khayalan, namun tidak menyangka kalau ternyata salah satu dari bagian mitologi Nordik. Ehm, sebagai orang yang cukup familiar dengan mitologi-mitologian, saya bisa dibilang tahu beberapa nama dewa-dewi baik itu Yunani maupun Romawi. Kalau Nordik? Meskipun tidak semua, tapi saya kenal Loki, Thor, Odin. Tapi, tentang Dewi Idunn ini saya baru tahu setelah googling. Agak aneh saja sewaktu Joe langsung ngeuh kalau Dewi Idunn yang disebut-sebut Sally asalnya dari Nordik. Kecuali, kalau Joe memang penikmat kisah-kisah mitologi semacam ini (tapi sepengetahuan saya, sepertinya tidak ada penjelasan tentang itu). Kedua, saya menikmati obrolan Joe dan Mela di rumah sakit. Ping-pongnya dapat, isinya juga benar-benar mengena. Tapi, bagi orang yang (maaf, tidak ingin spoiler), agak aneh kalau langsung melakukan perdebatan semacam itu. Dan lagi, karena saya habis jaga ponakan yang sakit selama seminggu, jadi cukup tahu dunia perinfusan, cerita cabut selang infus tanpa ada darah yang mancur juga agak aneh.
Meskipun begitu, ini hanya sedikit mengurangi kenikmatan membaca. Di luar itu semua, saya suka ceritanya, karakterisasinya, dan bagaimana kisah ini dibawakan.
Satu kutipan yang saya suka adalah:
Jadi ingin membaca novel lain karangan penulisnya. Dan, tetap berkarya! :)
Meskipun begitu, ini hanya sedikit mengurangi kenikmatan membaca. Di luar itu semua, saya suka ceritanya, karakterisasinya, dan bagaimana kisah ini dibawakan.
Satu kutipan yang saya suka adalah:
Teman tetaplah teman. Mereka terikat juga pada hubungan lain. Keluarga, sanak saudara, kekasih, dan bahkan teman-teman lain selain kamu. Apakah kamu berani mengandalkan mereka, memastikan mereka akan selalu ada saat kamu butuh, seperti kamu yang selalu ada saat mereka butuh? --- halaman 100
Jadi ingin membaca novel lain karangan penulisnya. Dan, tetap berkarya! :)
0 komentar:
Post a Comment