Belum terlambat rasanya untuk mengucapkan "Selamat Hari Buku Nasional" yang jatuh di bulan ini, tepatnya diperingati setiap tanggal 17 Mei. Ada yang istimewa bagi saya pada momen ini, terutama karena saya mendapat kesempatan untuk berkenalan dengan sebuah komunitas yang terjun langsung dalam dunia membaca di tempat saya. Namanya "Perpustakaan Jalanan".
Perpustakaan Jalanan adalah sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh sebuah organisasi berskala nasional yang memiliki basis di Kalimantan Timur yakni Pelajar Islam Indonesia (PII) bekerja sama dengan pihak lain seperti "Gerakan Pecandu Buku", "Komunitas Ladang", dan "Jaringan Penulis Kaltim".
Konsep "Perpustakaan Jalanan" itu sendiri adalah dengan menggelar lapak di tempat umum, yakni GOR Sempaja yang ramai dengan warga Samarinda yang tengah berolahraga di akhir pekan. Buku-buku yang disediakan dipajang, dan pengunjung bisa bersantai sambil membaca buku yang tersedia. Waktu pelaksanaannya adalah setiap hari Sabtu atau Minggu di mana waktu tersebut banyak sekali warga yang berolahraga di sana.
Sebagai informasi, PII adalah sebuah organisasi pelajar yang bergerak dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, tersebar di seluruh Indonesia dengan pengurus dan anggota dari tingkatan SMA hinga mahasiswa.
Perpustakaan Jalanan bersama teman-teman dari PII |
Menurut salah satu pengelola, Fadil Hidayatul Fajri yang juga sebagai Ketua Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Kaltim, kegiatan ini adalah salah satu cara sederhana menyebarkan virus gemar membaca di wilayah Kalimantan Timur. Kampanye gemar membaca yang diusung oleh organisasi PII ini tidak hanya hadir di kota Samarinda saja, melainkan sudah meluas di kota Tenggarong dan Bontang. Untuk Tenggarong, kemarin sempat buka di dekat Jembatan Repo-Repo. Sementara di Bontang, diadakan dua minggu sekali oleh Pengurus Dareah PII Kota Bontang di Stadion Lang-Lang. (Berita terkait sempat dipublikasikan oleh media lokal di sini.)
Di GOR Sempaja Samarinda |
Kita berusaha agar terus komitmen menjalankan program ini sambil membuka kerja sama dengan berbagai pihak. Karena program ini banyak juga dilaksanakan dengan tema yang berbeda. Demi mewujudkan kebudayaan ilmu. Harapannya, yang dicari di sini adalah ilmu, bukan hanya sebatas materil semata, tapi memang bagaimana pentingnya ilmu. --- Fadil
Di Stadion Bessai Berinta (Lang-Lang) Kota Bontang |
Masih banyak kekurangan yang dihadapi dalam kegiatan "Perpustakaan Jalanan" ini, seperti misalnya, penyelenggara baru bisa memfasilitasi peminjaman buku di tempat, dan bukunya belum bisa dibawa pulang. Namun, besar harapan suatu saat nanti buku-buku yang dipinjamkan bisa dibawa pulang. Selain itu, buku-buku yang dipinjamkan juga masih terbatas jumlahnya. Kendala terbesar yang dihadapi, tentu saja minat baca yang rendah di kalangan warga Kalimantan Timur, khususnya Samarinda. Namun, dengan kehadiran dari teman-teman Pelajar Islam Indonesia dengan "Perpustakaan Jalanan" ini, diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang nyata pada masyarakat, terutama dalam kampanye yang digalangkan dalam rangka memasyarakatkan gemar membaca di semua kalangan. Semoga dengan partisipasi dari semua pihak, kegiatan ini akan terus berjalan. Di tengah lesunya minat baca di Indonesia, kehadiran gerakan semacam ini tentu saja membawa angin segar dan perlu dilestarikan.
Sebenarnya saya sudah dikontak untuk ikut berkontribusi di kegiatan ini, mengingat buku saya banyak sekali dan sayang kalau hanya bisa dinikmati sendiri. Tapi, sudah dua minggu ini ada saja kendalanya jadi tidak sempat bergabung dengan teman-teman di sini. Insha Allah, kalau minggu depan tidak ada halangan, saya akan ikut serta membawa satu tas besar buku-buku yang bisa dinikmati dalam satu kali duduk :)
Bagi teman-teman yang lain yang ingin berkontribusi meminjamkan koleksi bukunya selama satu sampai dua jam untuk "Perpustakaan Jalanan", silakan kontak saya, supaya nanti bisa dikoordinasikan dengan teman-teman di lapangan. Dan bagi yang ingin berkontribusi dalam bentuk hibah buku atau dana, tentu saja akan bermanfaat sekali. Atau, untuk yang sedang berolahraga di GOR Sempaja atau di tempat-tempat lainnya, boleh mampir sejenak ke tempat ini dan menikmati buku bacaan yang tersedia di "Perpustakaan Jalanan" ini.
Semoga langkah kecil yang dilakukan oleh teman-teman ini memberikan dampak yang besar bagi sekelilingnya. Sekali lagi saya ucapkan, "Selamat Hari Buku Nasional". Kalau bukan kita yang menularkan semangat dan budaya membaca ke sekeliling kita, lalu siapa lagi?
Waaoooww keren sekali ada komunitas Perpustakaan Jalanan ya Bu Nis?
ReplyDeleteSenang sekalo masih ada banyak kalangan yang pedulo menegakkan minat baca bagi masyarakat.
Berkunjung ke sini juga ya Bu Niss: http://ach-bookforum.blogspot.in/2016/05/ada-apa-dengan-indonesia-dan-buku.html
Semangat ya, kita butuh lebih banyak acara- acara buku nonformal seperti ini di sleuruh Indonesia agar minat baca makin meningkat. FIGHTING!
ReplyDeletewow keren banget inisiatifnya. semoga bisa terus berkembang, semakin ramai pesertanya, dan semakin variatif buku2nya :) dan semoga bisa ditiru juga di daerah lain...
ReplyDelete