Judul : Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa
Penulis : Maggie Tiojakin
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 241 Halaman
ISBN : 9789792296167
Rating : 3 dari 5
Selama Kita Tersesat di Luar Angkasa adalah kumpulan cerita yang menyajikan kisah-kisah sehari-hari namun ada unsur "absurd"-nya di dalam cerita-cerita tersebut. Seperti misalnya, munculnya binatang-binatang yang tak terduga keberadaannya, lalu keabsurdan beberapa ceritanya, menggantungnya ending yang membuat pembaca bertanya-tanya.
Saya akan membahas beberapa yang menarik di sini, ada pula yang saya suka karena benar-benar larut dalam plot ceritanya:
1. Kristallnacht
Kelemahan saya adalah saya sangat mudah tersentuh oleh kisah ayah-anak. Di sini, dikisahkan tentang seorang anak yang keluarganya dituduh sebagai seorang pemberontak. Suatu hari mereka dapat peluang untuk bisa membebaskan anaknya dari situasi terhimpit--ya, hanya anaknya saja yang kemungkinan bisa bebas. Tapi karena satu hal--perbuatan ayahnya, mungkin ini wujud kasih sayang yang ditampakkan namun dampaknya begitu fatal--terjadi pada anak kecil itu. Hingga pertanyaan wartawan kepadanya membuat ia diam tidak bisa menjawab.
2. Fatima
Duh saya nggak ngerti plot twist yang ini bikin mutar kepala banget =)) Si Pinot dan Fatima yang ternyata adalah....
3. Suatu Saat Kita Ingat Hari Ini
Cerita yang ada di sini sedikit banyak mengingatkan saya sama dunia per-RP-an. Seseorang memainkan peran di dimensi yang berbeda, lalu berinteraksi dengan orang lain--di dunia role-play maupun di dunia nyata. Ya ngapain lagi interaksinya kalau tidak untuk membahas tentang apa yang terjadi dengan karakter mereka. Sebuah dunia yang cukup familiar kan? Yang lucu itu ada gantungan dari kardus di kamar Salina yang bertuliskan: "Do Not Distrurb, Off to Another World" menginspirasi hahaha =))
4. Dia, Pemberani
Saya suka cerita ini. Tentang seorang petualang bernama Masaai dan istrinya. Masaai menemukan kedamaian justru saat menghadapi tantangan-tantangan dari kegiatan ekstrem. Karena cintanya sang istri dengan suaminya, ia akhirnya luluh juga mengizinkan sang suami untuk memenuhi hasratnya dalam bertualang. Kalimat yang saya suka di bagian ini: "Jadi, pada intinya, aku tidak mencoba untuk mati. Aku justru merayakan hidup." (Halaman 145)
5. Saksi Mata
Cerita miris tentang pembunuhan di depan rumah susun yang sebenarnya disadari oleh penghuni rusun. Namun karena kepedulian mereka yang minim dan membiarkan saja peristiwa itu terjadi, berakibat fatal terhadap si korban.
Kesimpulannya, sebenarnya saya sudah cukup terbiasa membaca cerita-cerita absurd sehingga tidak terlalu terkejut dengan sajian cerita pada buku ini. Ternyata imaji saya juga sudah out of the box sepertinya jadi membaca ini, seperti biasa-biasa saja, hanya pada cerita tertentu saja baru ikutan bersorak-sorai :)) Tapi seru, kisah-kisahnya menyimpan banyak hal yang dapat direnungkan. Sebuah perenungan yang menyenangkan.
0 komentar:
Post a Comment