[Guest Post] Agatha Christie 101

Halo teman-teman. 

Dalam rangka BBI Share to the Love, saya kedatangan guest post nih di Resensi Buku Nisa. Sebelumnya, saya sudah memperkenalkan guest post sekaligus partner saya di acara yang diselenggarakan divisi event Blog Buku Indonesia ini. Kalian bisa baca postingan pembuka saya di sini nih. Dan ya, guest post saya kali ini adalah, Kak Astrid Lim.

Kak Astrid Lim akan membagi kisah tentang penulis favoritnya, yaitu Agatha Christie. Sebagai pembaca yang kurang begitu familier dengan genre misteri, saya merasa senang sekali dengan ulasan Kak Astrid ini lho. Apalagi, saya belum membaca sama sekali buku-bukunya Agatha Christie (aduh, ke mana aja saya ya...?).

Berikut ulasannya, selamat menyimak.

***

Agatha Christie 101

















Agatha Christie adalah salah satu penulis yang berjasa membuat saya jatuh cinta pada dunia buku dan membaca. Pertama kali saya mengenalnya sebenarnya dari buku-buku lungsuran Mama saya, yang ternyata juga merupakan penggemarnya semasa beliau muda dulu. Tapi saya baru benar-benar melahap buku Christie setelah saya duduk di bangku SMP dan SMA, dan sampai sekarang, Queen of Crime ini tetap bertengger di salah satu posisi puncak dari daftar penulis favorit saya.

Nah, lewat guest post ini, saya mau berbagi sedikit tentang beberapa alasan saya menyukai karya-karya Dame Agatha Christie, dan apa saja fakta-fakta yang perlu diketahui untuk para pembaca yang mungkin ingin mencoba mencicipi kisah misteri sang Ratu Kejahatan ini.

Poirot dan Marple

Dua tokoh utama yang paling sering mendapat porsi cerita dari buku-buku Agatha Christie adalah Hercule Poirot dan Miss Jane Marple.

Favorit saya tentu saja Monsieur Poirot, detektif berkebangsaan Belgia yang menetap di London. Meski gayanya suka belagu dan arogan, tapi justru itu yang membuatnya menarik untuk diikuti. Poirot terkenal dengan “sel-sel kelabu”-nya, yaitu otak yang menurutnya merupakan modal penting untuk memecahkan masalah apapun. Poirot tidak percaya dengan metode detektif jaman dulu yang heboh mengikuti jejak dan memungut puntung rokok. Ia percaya bahwa kasus apapun bisa dipecahkannya hanya dengan duduk di kursi sambil menggunakan sel-sel kelabunya. Dan memang, metode psikologi ala Poirot ini yang membuat kisah-kisahnya amat menarik dan tidak membosankan. Apalagi kalau ia sudah berceramah di akhir buku, mengungkap si pelaku pembunuhan lengkap dengan twist yang membuat pembaca ternganga-nganga. Seru banget!

Sedangkan Jane Marple, atau yang dikenal dengan sebutan Miss Marple, adalah perawan tua yang tinggal di desa kecil St. Mary Mead. Miss Marple bukanlah seorang detektif, tapi kemampuannya mengamati dan menganalisa sifat-sifat manusia bisa menyejajarkannya dengan tokoh detektif andal manapun. Kisah-kisah misteri yang melibatkan Miss Marple biasanya bersetting di desa tempat tinggalnya, dan melibatkan orang-orang yang sudah dikenal dari buku-buku sebelumnya. Meski demikian, bukan berarti misterinya menjadi membosankan, lho. Miss Marple selalu berhasil membawa kejutan yang bikin geleng-geleng kepala.

Selain Poirot dan Marple, Agatha Christie juga menulis beberapa kisah dengan tokoh detektif lepas yang hanya muncul sekali saja, serta beberapa judul dengan tokoh utama detektif maupun non detektif yang sempat muncul lebih di satu buku, seperti suami-istri yang berprofesi sebagai mata-mata, Tommy dan Tuppence, atau konsultan serba bisa, Mr. Parker Pyne.


Five for Newbies

Nah, tidak lengkap rasanya tulisan saya tentang Agatha Christie kalau tidak dibarengi dengan beberapa rekomendasi judul, terutama untuk para pembaca yang baru ingin mencicipi karya-karyanya. Berikut lima buku versi saya yang mudah-mudahan bisa mewakili kejeniusan Dame Agatha.

1. The Murder of Roger Ackroyd



Judul ini mungkin merupakan salah satu judul paling fenomenal dari semua karya Agatha Christie. Mengisahkan tentang Poirot yang (katanya) sudah pensiun, namun harus berhadapan dengan kasus pembunuhan Roger Ackroyd. Mungkin premisnya terdengar biasa saja, tapi ending dan twistnya, luar biasa!


2. Murder on The Orient Express



Yang ini juga wajib baca untuk para newbie. Tokohnya masih Poirot, yang harus menyelidiki pembunuhan di atas kereta mewah Orient Express, saat kereta tersebut terperangkap salju. Lagi-lagi, Poirot berhasil membuat kita tercengang-cengang dengan kesimpulannya yang luar biasa. Ditambah lagi, suasana terisolasi di tengah salju memang benar-benar menambahkan atmosfer yang mencekam.


3. A Murder is Announced



Yang ini adalah kisah misteri dengan tokoh Miss Marple, dan bersetting di desa St. Mary Mead. Seisi desa diundang untuk menyaksikan pembunuhan yang akan terjadi di sebuah rumah. Miss Marple memenuhi undangan tersebut karena ia mencium sesuatu yang lebih dari sekadar permainan konyol. Dan benar saja- sebuah pembunuhan benar-benar terjadi. Miss Marple, dengan segala kecemerlangannya, berhasil mengungkap salah satu misteri paling rumit karya Agatha Christie ini.


4. Why Didn’t They Ask Evans?



Buku ini tidak memiliki Poirot maupun Miss Marple sebagai tokoh detektifnya. Sebaliknya, tokoh anak muda Bobby Jones dan Frances Derwent, yang bersahabat meskipun datang dari golongan sosial-ekonomi yang berbeda, hanya muncul sekali saja selama karier Agatha Christie. Namun, unsur misteri yang kental dengan kejutan, ditambah dengan dialog dan chemistry kedua tokoh utamanya, membuat buku ini menjadi salah satu pilihan menyenangkan, tidak terlalu berat untuk dicerna, dan sarat dengan unsur komedi dan sedikir romance, sangat cocok untuk para “newbie” Agatha Christie.


5. And Then There Were None



Saran saya, jangan membaca buku ini bila belum pernah membaca buku Agatha Christie sebelumnya, karena unsur horror dan thrillernya memang termasuk yang tingkat tinggi. Nuansa ceritanya juga sebenarnya agak lain dengan kebanyakan buku Agatha Christie, karena lebih menekankan pada unsur suspense dibandingkan kisah misterinya sendiri. Ceritanya tentang 10 orang yang secara misterius dikumpulkan di sebuah pulau terpencil, dan satu per satu dibunuh dengan cara-cara yang tidak biasa. Mengerikan, bikin merinding, dan yang jelas bisa membuat kita kepikiran terus setelah selesai membacanya. Tapi, tetap menjadi salah satu karya Agatha Christie yang paling terkenal dan dianggap sebagai masterpiecenya.

Semoga sekilas penjelasan tentang Agatha Christie ini bisa membuat kalian tertarik untuk mencicipi karyanya juga ya.


***

Itu dia ulasan dari Kak Astrid. Terima kasih ya Kak Astrid, sudah memberikan tulisan tentang Agatha Christie dan memberikan rekomendasinya ke saya! :D Simak juga ulasan saya (yang gantian jadi guest post di blog Kak Astrid yaaa... Bincang-Bincang tentang Genre Metropop)


Ditunggu komentarnya teman-teman semua.



4 komentar:

  1. And There Were None emang yg paling WOW banget. Salah satu buku karya Agatha Christie yg udah aku baca berulang2, coz masih aja suka "ketipu". Hahaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, dapat testimoni lagi :D Aku akan coba baca deh...

      Delete
  2. Murder on The Orient Express aku sudha baca, beberapa dari judul diatas juga sudah punya tapi ya gitu belum sempat baca. Ayo kak coba baca bukunya Agatha, jauh lebih pelik dan lebih menarik dari Akiyoshi kalau aku bilang sih :D

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Recent Quotes

"Suatu ketika, kehidupanmu lebih berkisar soal warisanmu kepada anak-anakmu, dibanding apa pun." ~ Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Setting

Indonesia (40) Amerika (17) Inggris (11) Jepang (5) Perancis (4) Norwegia (3) Spanyol (3) Belanda (2) Irlandia (2) Korea (2) Saudi Arabia (2) Yunani (2) Australia (1) Fiji (1) Italia (1) Mesir (1) Persia (1) Swedia (1) Switzerland (1) Uruguay (1) Yugoslavia (1)

Authors

Jostein Gaarder (7) Paulo Coelho (6) Mitch Albom (4) Sabrina Jeffries (4) Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (4) Colleen Hoover (3) Ilana Tan (3) John Green (3) Prisca Primasari (3) Annisa Ihsani (2) Cecelia Ahern (2) John Grisham (2) Miranda Malonka (2) Seplia (2) Sibel Eraslan (2) Suarcani (2) Adara Kirana (1) Adityayoga & Zinnia (1) Ainun Nufus (1) Aiu Ahra (1) Akiyoshi Rikako (1) Alice Clayton (1) Alicia Lidwina (1) Anggun Prameswari (1) Anna Anderson (1) Asri Tahir (1) Astrid Zeng (1) Ayu Utami (1) Charles Dickens (1) Christina Tirta (1) David Levithan (1) Deasylawati (1) Dee Lestari (1) Desi Puspitasari (1) Dewi Kharisma Michellia (1) Dy Lunaly (1) Dya Ragil (1) Elvira Natali (1) Emily Bronte (1) Emma Grace (1) Erlin Natawiria (1) Esi Lahur (1) Fakhrisina Amalia (1) Ferdiriva Hamzah (1) Frances Hodgson Burnett (1) Fredrick Backman (1) G.R.R. Marten (1) Gina Gabrielle (1) Haqi Achmad (1) Harper Lee (1) Hendri F Isnaeni (1) Ifa Avianty (1) Ika Natassa (1) Ika Noorharini (1) Ika Vihara (1) Indah Hanaco (1) JK Rowling (1) James Dashner (1) John Steinbeck (1) Jonathan Stroud (1) Kang Abik (1) Katherine Rundell (1) Korrie Layun Rampan (1) Kristi Jo (1) Kyung Sook Shin (1) Lala Bohang (1) Laura Lee Guhrke (1) Lauren Myracle (1) Maggie Tiojakin (1) Marfuah Panji Astuti (1) Mario F Lawi (1) Mark Twain (1) Maureen Johnson (1) Mayang Aeni (1) Najib Mahfudz (1) Nicholas Sparks (1) Novellina (1) Okky Madasari (1) Orizuka (1) Peer Holm Jørgensen (1) Pelangi Tri Saki (1) Primadonna Angela (1) Puthut EA (1) Rachel Cohn (1) Rainbow Rowell (1) Ratih Kumala (1) Rio Haminoto. Gramata (1) Rio Johan (1) Shinta Yanirma (1) Silvarani (1) Sisimaya (1) Sue Monk Kidd (1) Sylvee Astri (1) Tasaro GK (1) Thomas Meehan (1) Tia Widiana (1) Trini (1) Vira Safitri (1) Voltaire (1) Winna Efendi (1) Yuni Tisna (1)