Judul : Benteng Digital (Digital Fortress)
Pengarang : Dan Brown
Penerbit : PT Serambi Ilmu Semesta
ISBN: 9791600910
Tebal : 600 halaman
Rating : 4 dari 5
"Quis custodiet ipsos custodes"
Siapa yang akan mengawasi sang pengawas?
Susan Fletcher adalah seorang wanita muda berusia 38 tahun, seorang kriptografer dan menduduki posisi penting di NSA (National Security Agency), yaitu lembaga paling rahasia dan bernilai miliaran dolar, menangani pemecahan kode-kode untuk melindungi data-data viral dari para hacker dan penyusup atau serangan-serangan virus. Tunangannya, David Becker adalah seorang profesor di Universitas Georgetown, ahli bahasa asing. Awal pertemuan mereka adalah saat NSA meminta bantuannya untuk memecahkan sandi yang diduga berbahasa Mandarin. Keberadaan seorang David Becker yang mampu menguasai berbagai bahasa, membantu pekerjaan Susan dalam memecahkan kode.
Namun itu bukan satu-satunya pekerjaan yang dituntaskan mereka bersama.
Dimulai dengan NSA yang telah menjalankan proyek TRANSLTR yang semula dianggap tidak akan pernah berhasil, namun nyatanya, mesin pemecah kode universal itu telah lahir. Semua kode, rahasia, sandi, bisa terungkap dengan mudah oleh mesin tersebut. Penyadapan, komunikasi militer, rahasia-rahasia perang, kode pelepasa roket, bisa dengan mudah dilacak dengan menggunakan alat ini. Dengan kata lain, tidak ada rahasia di dunia maya. Ensei Tankado, seorang pria Jepang menyatakan ketidaksetujuannya dengan program ini, lantas membuat virus untuk menghentikan TRANSLTR. Tankado menyusupkan virus ke dalam TRANSLTR yang menyebabkan mesin tersebut berhenti beroperasi.
Trevor Strathmore adalah pimpinan Susan, wakil direktur NSA, yang kemudian memanggil Susan pada hari liburnya untuk menyelesaikan masalah ini. Dikatakan bahwa, Ensei Tankado telah menyusupkan virus pada TRANSLTR dan belum dapat dipecahkan. Malang bagi Tankado yang tengah berada di Spanyol, ternyata dia dibunuh oleh seseorang misterius. Tankado meninggalkan kunci sandi pemecah virusnya pada cincin yang dikenakannya dan pada seseorang di mana ia berniat untuk menjualnya. Untuk menghack email tersebutlah keberadaan Susan dibutuhkan saat ini. Sementara, Strathmore tidak mau tinggal diam begitu saja, ia pun mengutus David Becker ke Spanyol sebagai orang sipil yang tidak berhubungan dengan NSA untuk mengambil cincin tersebut pada barang-barang yang ditinggalkan Tankado di Spanyol. Selain itu, karena Becker menguasai banyak bahasa, diharapkan tidak mengalami kesulitan untuk melakuan tugas itu.
Kemudian cerita terbagi menjadi dua, yakni petualangan David Becker mencari cincin itu, juga situasi di NSA yang berlangsung tidak sesuai dengan dugaan dan rencana awal. Cincin tersebut berpindah tangan berkali-kali. Awalnya, cincin itu diberikan kepada seorang lelaki tua yang menolong Tankado, lalu ternyata menurut keterangan orang itu cincinnya tidak ada sama dia, dan yang mengambil adalah seorang pelacur profesional berambut merah yang sedang bersama dengan pelanggannya yang orang Jerman. Tapi lantas diberikan kepada seorang gadis punk. Begitulah.... Becker menelusuri satu per satu. Namun tanpa diduga, keberadaan Becker di Spanyol diawasi oleh orang lain lagi. Dan ternyata, semua orang yang Becker temui dan berkaitan dengan cincin itu langsung dimusnahkan oleh seorang pembunuh bayaran tersebut.
Sementara di NSA, banyak sekali kejadian yang tidak terduga. Keterlibatan orang-orang di dalam sana lainnya juga membumbui kisah ini. Terlebih lagi, ada dua pembunuhan misterius di dalam kantornya. Pelaku sebenarnya belum terungkap (meskipun di tengah cerita saya sih sudah menebaknya :p dan ternyata tebakan saya benar), dan satu per satu kebenaran terurai. Cukup mengejutkan, dan menegangkan. Pembaca dibawa terlarut dalam cerita dan misterinya. Novel setebal 600 halaman benar-benar tidak terasa.
Selain bisa menebak otak di balik kekacauan yang terjadi, saya juga berhasil menebak kata sandinya :D hahaha, seru aja. Padahal kalau biasanya baca novel dan ceritanya tertebak, saya kurang suka. Tapi ini Dan Brown, yang jalan pikirannya tidak biasa diketahui, dan novelnya benar-benar kaya dengan plot twist dengan jalan cerita yang sangat menarik.
Digital Fortress, menambah pengetahuan tentang kode-kode, sandi, (bukan #kode buat ngasih kode ke orang lain yang frekuensinya beda sama kita itu lho,) khas Dan Brown sekali. Dan pengetahuan tentang ini, cukup buat bekal untuk berselancar di dunia maya. Tapi saya cenderung percaya kalau di luar sana, ada yang sedang mengamati komunikasi kita di dunia maya. Yah, tapi toh, mereka juga tidak akan repot-repot menyadap atau kepo sama aktivitas kita ini lah ya. Apa juga isi emailnya, cuma notif facebook sama twitter hihihi. Tapi dengan itu, membuat kita bisa lebih waspada saja, bahwa segala tindak-tanduk kita ada yang mengawasi. Dan jangan lupa, di luar itu, ada teknologi super maha canggih yang ditetapkan Allah SWT untuk mengawasi kita kan yaa.... :)
Bintang 4 rasanya pas untuk diberikan pada novel ini.
0 komentar:
Post a Comment