Sincerely Yours

Judul : Sincerely Yours
Penulis : Tia Widiana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal Buku : 248 Halaman
ISBN : 9786020320502
Rating : 2 dari 5 





Sebagai penulis novel thriller, orang kerap menyangka isi kepala Inge hanya seputar urusan pembunuhan. Terlebih lagi sikapnya yang pendiam dan lebih banyak mengurung diri di kamar.

Namun di mata Alan, Inge semanis penulis romance. Inge teman yang menyenangkan dalam segala hal. Alan dengan mudah dapat membayangkan Inge menjadi perempuan yang ingin ia nikahi, bukan Ruby… perempuan yang selama ini berstatus kekasih Alan.

Alan mewakili segala yang Inge inginkan dalam hidup. Kecuali satu hal… Inge tidak ingin mengulangi hal yang membuat hatinya terluka bertahun-tahun. Inge tidak mau Alan meninggalkan Ruby demi bersama dirinya.

Sebagai penulis, Inge selalu tahu bagaimana cerita yang ditulisnya akan berakhir. Tapi untuk kali ini, Inge tidak tahu bagaimana akhir kisahnya dengan Alan….


***

Pertemuan Inge dan Alan diawali dengan sebuah kejadian yang tidak pernah terduga sebelumnya. Tetangga Inge yang bernama Nanda meminta bantuan kepada Inge untuk 'menyelamatkan' Alan setelah diberi obat yang salah. Alih-alih seharusnya Alan meminum aspirin, yang ditenggaknya adalah obat anti depresan yang biasa digunakan untuk penderita insomnia akut. Akibatnya? Alan tertidur dalam jangka waktu yang cukup lama. Antara sadar dan tidak sadar, Alan kemudian dipindahkan ke rumah Inge. Sejak pertemuan dramatis itu, keduanya berteman dengan sangat akrab.

Inge memiliki masa lalu yang kelam, ibunya meninggalkan ia dan ayahnya karena lebih memilih lelaki lain. Sehingga, Inge hanya hidup berdua dengan ayahnya, dan menyimpan dendam terhadap perlakuan ibunya kepada mereka. Saat itu ayah Inge sudah meninggal, dan pada suatu siang, secara tidak terduga sang ibu dan ayah tirinya mendatangi Inge. Beruntung baginya, ada Alan yang datang ke rumah Inge dan menyelamatkannya dari situasi tidak menyenangkan.

Hubungan Inge dan Alan bisa dibilang sangat dekat, bahkan bisa dipastikan bahwa keduanya menyimpan rasa suka yang sama. Namun, yang terjadi tidaklah sesimpel yang diharapkan. Kekecewaan Inge muncul ketika mengetahui bahwa Alan sudah mempunyai kekasih yang dipacarinya selama delapan tahun, bernama Ruby. Selain itu, kehadiran ibu Inge yang berada di rumah kantor tempat Alan bekerja juga membuat ia merasa dikhianati. Alhasil, Inge menghilang selama enam bulan. Pertemuannya dengan seseorang bernama Ghani--teman Kiki sahabatnya yang getol menjodohkan Inge dengan Ghani--menjadi titik balik perubahan dalam diri Inge. Seolah ia disadarkan bahwa selama ini yang diinginkannya hanyalah Alan. 

Maka Inge kembali ke kehidupan sebelumnya. Namun, rupanya keadaan sudah tidak sama, yang dilihatnya justru Alan berada dengan perempuan lain yang bukan Ruby. Kehidupan percintaan mereka yang baru mau dibuka kembali, menimbulkan tanda tanya besar dalam diri Inge.


***


Harus diakui, label pemenang 1 lomba Amore membuat saya berekspektasi terlalu tinggi dengan novel ini. Tapi sayang sekali, begitu saya membacanya, rupanya ekspektasi itu ketinggian. 

Novel ini terlalu klise, dan juga cara penyajiannya menurut saya tidak praktis. Terlalu banyak deksripsi yang tidak penting dan tidak perlu, bahkan kalau tidak diadakan pun saya rasa nggak mengganggu jalannya cerita. Seperti misalnya pada halaman 89, di situ ada satu paragraf yang dijelaskan detail tentang adegan dia mengambil air di dispenser. Saya rasa itu tidak penting. Nggak pakai dijelaskan pun nggak ada pengaruhnya dengan hubungan Inge dengan Alan. Baru saja membahas soal dispenser, pada halaman berikutnya, penulis juga membahas rantang =)) yups, rantang. Tentang kenapa si Alan membawa makanan dengan rantang. Ini juga bagian tidak penting menurut saya. Bahkan kesannya..., hmmm, apa ya? Kayak nggak ada deskripsi lain yang bisa digunakan untuk membangun suasana romansa atau apa gitu.

Ada lagi yang saya kurang suka. Ada bagian tentang pernyataan penulis yang menyatakan bahwa, menghadapi ibunya lebih menyakitkan ketimbang mendengarkan kritik pembaca di Goodreads. Oke, memang profesi tokoh utamanya adalah seorang penulis di mana Goodreads dan sejenisnya adalah makanan sehari-hari. Tapi, dalam dunia parallel (antara si tokoh dengan pembuat tokoh yang sama-sama berprofesi sebagai penulis), saya seolah melihat penulisnya mengambil posisi defensif yang ditunjukkan kepada para pembaca =)) Atau mungkin penulisnya curcol? ;) Well, entahlah, saya juga tidak mau menghakimi tapi yang jelas, saya agak gimana gitu pas bacanya. Lalu ada juga yang bagian ada Ika Natassa-nya (sekaligus iklan pre-order buku Ika), yah saya kurang sreg aja saat cerita yang itu dipaparkan. Mungkin seolah ingin merealitakan novel ini agar terkesan seperti real, tapi entah mengapa saya justru kurang menikmatinya. 

Ada pula bagian yang sepertinya penulis kurang teliti. Di halaman 163, di halaman sebelumnya dideskripsikan kalau dia mau ke apartemen Kiki, tapi justru malah naik taksinya ke apartemen Nia. Dan penjelasan sebelum ini, dikatakan kalau Nia itu tinggalnya di rumah bukan apartemen. 

Saya begitu terkesan dengan prolog yang dipaparkan penulis. Juga, saat penulis memaparkan tentang bagaimana proses penulisan novel thriller itu sendiri, saya malah tertarik kalau seandainya saja si penulis (bukan penulis dalam cerita) benar-benar membuat novel bergenre thriller. 



0 komentar:

Post a Comment

Recent Quotes

"Suatu ketika, kehidupanmu lebih berkisar soal warisanmu kepada anak-anakmu, dibanding apa pun." ~ Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Setting

Indonesia (40) Amerika (17) Inggris (11) Jepang (5) Perancis (4) Norwegia (3) Spanyol (3) Belanda (2) Irlandia (2) Korea (2) Saudi Arabia (2) Yunani (2) Australia (1) Fiji (1) Italia (1) Mesir (1) Persia (1) Swedia (1) Switzerland (1) Uruguay (1) Yugoslavia (1)

Authors

Jostein Gaarder (7) Paulo Coelho (6) Mitch Albom (4) Sabrina Jeffries (4) Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (4) Colleen Hoover (3) Ilana Tan (3) John Green (3) Prisca Primasari (3) Annisa Ihsani (2) Cecelia Ahern (2) John Grisham (2) Miranda Malonka (2) Seplia (2) Sibel Eraslan (2) Suarcani (2) Adara Kirana (1) Adityayoga & Zinnia (1) Ainun Nufus (1) Aiu Ahra (1) Akiyoshi Rikako (1) Alice Clayton (1) Alicia Lidwina (1) Anggun Prameswari (1) Anna Anderson (1) Asri Tahir (1) Astrid Zeng (1) Ayu Utami (1) Charles Dickens (1) Christina Tirta (1) David Levithan (1) Deasylawati (1) Dee Lestari (1) Desi Puspitasari (1) Dewi Kharisma Michellia (1) Dy Lunaly (1) Dya Ragil (1) Elvira Natali (1) Emily Bronte (1) Emma Grace (1) Erlin Natawiria (1) Esi Lahur (1) Fakhrisina Amalia (1) Ferdiriva Hamzah (1) Frances Hodgson Burnett (1) Fredrick Backman (1) G.R.R. Marten (1) Gina Gabrielle (1) Haqi Achmad (1) Harper Lee (1) Hendri F Isnaeni (1) Ifa Avianty (1) Ika Natassa (1) Ika Noorharini (1) Ika Vihara (1) Indah Hanaco (1) JK Rowling (1) James Dashner (1) John Steinbeck (1) Jonathan Stroud (1) Kang Abik (1) Katherine Rundell (1) Korrie Layun Rampan (1) Kristi Jo (1) Kyung Sook Shin (1) Lala Bohang (1) Laura Lee Guhrke (1) Lauren Myracle (1) Maggie Tiojakin (1) Marfuah Panji Astuti (1) Mario F Lawi (1) Mark Twain (1) Maureen Johnson (1) Mayang Aeni (1) Najib Mahfudz (1) Nicholas Sparks (1) Novellina (1) Okky Madasari (1) Orizuka (1) Peer Holm Jørgensen (1) Pelangi Tri Saki (1) Primadonna Angela (1) Puthut EA (1) Rachel Cohn (1) Rainbow Rowell (1) Ratih Kumala (1) Rio Haminoto. Gramata (1) Rio Johan (1) Shinta Yanirma (1) Silvarani (1) Sisimaya (1) Sue Monk Kidd (1) Sylvee Astri (1) Tasaro GK (1) Thomas Meehan (1) Tia Widiana (1) Trini (1) Vira Safitri (1) Voltaire (1) Winna Efendi (1) Yuni Tisna (1)