Girls in the Dark

Judul : Girls in the Dark
Penulis : Akiyoshi Rikako
Penerbit : Penerbit Haru
Tebal Buku : 279 Halaman
Cetakan Ketiga, Maret 2015
ISBN : 9786027742314
Rating : 3 dari 5




Blurb:

Apa yang ingin disampaikan oleh gadis itu...?

Gadis itu mati.

Ketua Klub Sastra, Shiraishi Itsumi, mati.
Di tangannya ada setangkai bunga lily.

Pembunuhan? Bunuh diri?
Tidak ada yang tahu.
Satu dari enam gadis anggota Klub Sastra digosipkan sebagai pembunuh gadis cantik berkarisma itu.

Seminggu sesudahnya, Klub Sastra mengadakan pertemuan. Mereka ingin mengenang mantan ketua mereka dengan sebuah cerita pendek. Namun ternyata, cerita pendek yang mereka buat adalah analisis masing-masing tentang siapa pembunuh yang sebenarnya. Keenam gadis itu bergantian membaca analisis mereka, tapi....

Kau... pernah berpikir ingin membunuh seseorang?

***

Hari itu, di salon (mungkin bahasa lazimnya sekretariat klub), klub sastra sedang mengadakan kegiatan rutin mereka. Namun, ada yang berbeda saat itu. Pertemuan itu dikhususkan untuk mengenang ketua klub mereka, Shiraishi Itsumi yang meninggal beberapa hari sebelumnya. Itsumi, meninggal dalam sebuah peristiwa misterius, dengan setangkai bunga lily sebagai petunjuknya. 

Sementara, klub sastra adalah klub eksklusif di mana ketuanya adalah Itsumi, seorang anak pemilik sekolah. Olehnya, salon diubah menjadi sebuah tempat yang sangat mewah, dengan anggota klub adalah siswa-siswa terpilih di SMA Putri Santa Maria.

Sebagai wakil klub sastra, Sumikawa Sayuri otomatis menggantikan posisi Itsumi sebagai ketua klub, juga menjadi pemandu acara rutin mereka itu. Hari itu, masing-masing anggota akan menyampaikan kesan-kesan mereka terhadap Itsumi dalam sebuah cerita pendek yang dibacakan satu per satu oleh mereka. Karena kelompok ini eksklusif, maka tanpa Itsumi, hanya tersisa enam anggota saja. Dan, kejanggalan terjadi ketika keenamnya membaca cerita mereka, dan ternyata mereka saling menuding satu sama lain tentang siapa dalang di balik pembunuhan Shiraishi Itsumi.

***

Girls in the Dark adalah buku yang saya dan Bintang pilih untuk BOOM bulan Februari. Kalian ada yang belum tahu apa itu BOOM? Bisa tengok ulasan saya di sini tentang BOOM ya. Sederhananya, BOOM ini kegiatan yang digagas oleh saya dan Bintang buat baca bareng satu judul buku yang sama setiap bulannya. 

Februari adalah bulannya cinta, kata orang-orang. Barangkali karena tanggal 14 adalah hari kasih sayang (begitu, kan?). Namun, kami justru mengusung tema thriller dalam baca bareng bulan ini, hahaha. Mungkin karena saya tidak sadar kalau bulan ini banyak yang merayakan perayaan itu, jadinya menganggap Februari sama saja seperti bulan lainnya. Setelah sukses dengan buku di bulan pertama kami, Apa Pun Selain Hujan, bulan ini pun kami berhasil menyelesaikan baca buku Girls in the Dark ini. Bulan depan? Tentu ada lagi. Nah, sebelum membahas tentang buku yang akan dibaca bulan depan, saya mau mengulas tentang Girls in the Dark dulu, ya.

***

Saya menerima tantangan dari Bintang untuk membaca genre thriller. Meskipun ini bukan cangkir kopi saya, tapi beberapa judul thriller berhasil mencuri perhatian saya, lho. Tapi, saya mau buat pengakuan dulu. Mulanya, saya kira ini buku horor, makanya takut dibaca malam-malam, hahaha. Ternyata bukan. Membaca Girls in the Dark, hanya membutuhkan waktu yang singkat kurang dari tiga hari. Barangkali karena saya cukup menikmati alurnya, dan juga ikut penasaran dengan bagaimana akhir ceritanya.

Saya juga dapat tantangan dari Bintang untuk menebak siapa pelakunya, lho. Jadi, selain cukup menikmati alur cerita, saya ingin cepat selesai untuk membuktikan apakah tebakan saya benar atau salah. Dan ternyata, benar. Whoa, kemampuan analisis saya masih terasah rupanya :p Oke, jadi, saya pun menebak-nebak bagaimana ya kira-kira prosesnya dan kenapa sampai begitu. Dan ternyata, di dalam proses mengetahui sebab-akibatnya, banyak kejutan yang tak terkira. 

Dari keenam tokoh yang bercerita (minus Itsumi yang menjadi objek oleh pencerita), saya paling suka dengan pencerita pertama, Nitani Mirei. Mungkin, karena di kisah pertama, "kedok" kisah ini belum terbongkar. Dan juga, saya menikmati bagaimana Mirei bercerita. Selain itu, karena saya sudah bisa membaca bagaimana pergerakan kisah ini, untuk jatuh hati atau bahkan berempati pada lainnya jadi sudah berkurang.

Ada beberapa poin yang menjadi bahasan saya di sini. Yang pertama, saya kurang begitu menikmati gaya penulisan novel ini. Sepertinya ada kendala di bahasa penerjemahan? Karena sepertinya bahasanya masih bisa diperhalus lagi. Kesannya seperti langsung ditranslatekan begitu saja dari bahasa aslinya. Atau, bisa jadi gaya penulisan edisi terjemahan J-Lit memang seperti ini. Entahlah, karena ini buku pertama kategori J-Lit yang saya baca. Namun, di sini Akiyoshi Rikako menunjukkan "kelas"-nya sebagai penulis thriller andal dengan alur yang tak mudah terterbak. Saya masih penasaran dengan Holy Mother yang ulasan di goodreadsnya sangat fenomenal (dan tentunya siap untuk tebak-tebakan plot lagi, hahaha).

Selain tentang itu, saya juga cukup kesulitan menghapal nama-nama tokohnya. Yang saya ingat cuma Diana, karena dia aja yang namanya cukup familier. Apalagi, nama Jepang terdiri dari dua penggal nama yang kedua-duanya sama-sama tidak familiernya. Bayangkan saja, ada enam nama yang harus diketahui, dan itu terdiri dari dua nama panggilan yang dipanggilnya berbeda berdasarkan keakraban; kalau sudah akrab memanggil namanya sendiri, kalau kurang akrab memanggil marga. Jadi, yah, saya cukup sering bolak-balik membaca lembaran sebelum dan sesudahnya, sih. (Karena masing-masing tokoh saling tuduh itu.)

Selebihnya, novel ini cukup bagus. Saya puas dengan menyematkan bintang tiga padanya.

***

REVIEW #2 Dalam Rangkaian Project BOOM [Book Anatomy] oleh Bintang @ Ach’s Book Forum dan Nisa @ Resensi Buku Nisa.



Kalian juga ikutan BOOM bulan ini dan sudah baca buku yang kita tentukan? Kalau sudah, ayo bikin review-nya dan silakan setor link review kamu di komentar di bawah postingan ini. Karena bulan genap, jadi setor link-nya di blog saya yaaa... 

Ketentuannya bisa kalian lihat DI SINI. Dan, akan ada hadiah spesial dari saya dan Bintang untuk yang rajin ikutan setor review dan meramaikan baca bareng BOOM tiap bulannya lho.

Nah, untuk bulan depan, buku yang akan kita baca adalah...



Kalau ada Me Before You di timbunan kamu, yuk baca bareng-bareng kita bulan Maret! Dan karena bukunya tebal, jadi waktu membacanya kita majukan dari tanggal 1 Maret hingga 20 Maret, nih :)

Siapkan bukunya dan mari kita BOOM-kan rame-rame! :D


0 komentar:

Post a Comment

Recent Quotes

"Suatu ketika, kehidupanmu lebih berkisar soal warisanmu kepada anak-anakmu, dibanding apa pun." ~ Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Setting

Indonesia (40) Amerika (17) Inggris (11) Jepang (5) Perancis (4) Norwegia (3) Spanyol (3) Belanda (2) Irlandia (2) Korea (2) Saudi Arabia (2) Yunani (2) Australia (1) Fiji (1) Italia (1) Mesir (1) Persia (1) Swedia (1) Switzerland (1) Uruguay (1) Yugoslavia (1)

Authors

Jostein Gaarder (7) Paulo Coelho (6) Mitch Albom (4) Sabrina Jeffries (4) Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (4) Colleen Hoover (3) Ilana Tan (3) John Green (3) Prisca Primasari (3) Annisa Ihsani (2) Cecelia Ahern (2) John Grisham (2) Miranda Malonka (2) Seplia (2) Sibel Eraslan (2) Suarcani (2) Adara Kirana (1) Adityayoga & Zinnia (1) Ainun Nufus (1) Aiu Ahra (1) Akiyoshi Rikako (1) Alice Clayton (1) Alicia Lidwina (1) Anggun Prameswari (1) Anna Anderson (1) Asri Tahir (1) Astrid Zeng (1) Ayu Utami (1) Charles Dickens (1) Christina Tirta (1) David Levithan (1) Deasylawati (1) Dee Lestari (1) Desi Puspitasari (1) Dewi Kharisma Michellia (1) Dy Lunaly (1) Dya Ragil (1) Elvira Natali (1) Emily Bronte (1) Emma Grace (1) Erlin Natawiria (1) Esi Lahur (1) Fakhrisina Amalia (1) Ferdiriva Hamzah (1) Frances Hodgson Burnett (1) Fredrick Backman (1) G.R.R. Marten (1) Gina Gabrielle (1) Haqi Achmad (1) Harper Lee (1) Hendri F Isnaeni (1) Ifa Avianty (1) Ika Natassa (1) Ika Noorharini (1) Ika Vihara (1) Indah Hanaco (1) JK Rowling (1) James Dashner (1) John Steinbeck (1) Jonathan Stroud (1) Kang Abik (1) Katherine Rundell (1) Korrie Layun Rampan (1) Kristi Jo (1) Kyung Sook Shin (1) Lala Bohang (1) Laura Lee Guhrke (1) Lauren Myracle (1) Maggie Tiojakin (1) Marfuah Panji Astuti (1) Mario F Lawi (1) Mark Twain (1) Maureen Johnson (1) Mayang Aeni (1) Najib Mahfudz (1) Nicholas Sparks (1) Novellina (1) Okky Madasari (1) Orizuka (1) Peer Holm Jørgensen (1) Pelangi Tri Saki (1) Primadonna Angela (1) Puthut EA (1) Rachel Cohn (1) Rainbow Rowell (1) Ratih Kumala (1) Rio Haminoto. Gramata (1) Rio Johan (1) Shinta Yanirma (1) Silvarani (1) Sisimaya (1) Sue Monk Kidd (1) Sylvee Astri (1) Tasaro GK (1) Thomas Meehan (1) Tia Widiana (1) Trini (1) Vira Safitri (1) Voltaire (1) Winna Efendi (1) Yuni Tisna (1)