[#BBIHUT6] Selamat Ulang Tahun BBI, Semoga Kita Bisa Menua Bersama



Selamat ulang tahun Blog Buku Indonesia yang keenam. Usia enam tahun bukanlah sekadar angka. Jika diibaratkan anak kecil, Bebi sudah mau SD tahun ini. Sedang aktif-aktifnya dan ingin tahu segala hal. Usia perjumpaan kita memang tidak sebanyak bilangan ulang tahunmu, Bebi. Tapi, semoga kita bisa menua bersama.

Saya lupa persisnya bagaimana bisa mengenal komunitas ini, dan kapan tepatnya bergabung. Saat Bebi mengumumkan salah satu artikel dalam perayaan HUT-nya adalah berkenalan dengan anggota baru dengan nomor anggota berkepala 16 dan 17, saya cukup percaya diri untuk merasa kalau nomor keanggotaan saya 16. Eh, ternyata 15. Jadi, saya bergabung di BBI tahun 2015...?

Demi tulisan ini, saya jadi ngubek e-mail dan mencari kapan persisnya saya mendaftar. Ternyata, di tanggal 15 Juli 2015, saya mengirimkan surat elektronik ke Divisi Keanggotaan BBI. Saya tidak tahu mengetahui alamat e-mail itu dari mana. Lebih parahnya lagi, saya bahkan tidak tahu komunitas ini seperti apa, bagaimana, dan apa tujuannya. Tahun 2015 adalah awal keaktifan saya meresensi buku. Ketika tahu ada komunitas peresensi (katakanlah begitu persepsi awal saya tentang BBI), rasanya senang sekali. Dan sangat berminat untuk bergabung.

Pesan saya dibalas tanggal 5 Agustus di tahun yang sama. Saya diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan dikatakan kalau blog saya akan dipantau untuk melihat keaktifan dan apakah memenuhi persyaratan. Tanggal 21 Agustus 2015, e-mail dari Divisi Keanggotaan menyatakan kalau saya sudah terdaftar sebagai anggota BBI berikut dengan nomor keanggotaannya. Saya senang sekali... meskipun masih tidak tahu dengan komunitas ini. Saya diminta meng-add Facebook salah satu anggota BBI untuk di-invite ke grup Facebook. Berhubung 2015 adalah masa-masanya vakum FB, saya tidak mendapatkan perkembangan yang berarti dari BBI. Pun begitu juga rasanya grup yang dimaksud sepi-sepi saja. Bisa dibilang, saya mirip anak baru yang hilang. Nggak kenal siapa-siapa, dan nggak tahu harus melakukan apa.

Saat diberitahu bahwa ada forum BBI, barulah saya muncul dan mencoba mengaktifkan diri. Beberapa kali terlibat obrolan, tapi tidak ada yang berkesan. Dari situ saya justru merasa kalau anggota BBI lebih aktif di forum regionalnya. Sementara saya... nggak kenal siapa-siapa (lah, jadi sedih). Sebenarnya forum Kalimantan cukup ramai, ada beberapa anggota BBI dari Balikpapan dan yang dari Kalimantan Selatan. Yang dari Samarinda (domisili saya), ada satu orang, tapi saya juga tidak cukup mengenalnya. Mungkin karena bawaan diri kali yah, saya susah untuk bisa membuka diri dengan orang yang tidak saya kenal (atau belum). Jadinya, canggung untuk memulai perkenalan. Saya banyak mengenal anggota BBI lain justru dari kebersamaan beberapa kali nge-host bareng, bukan dari BBI-nya sendiri. Sebenarnya saya juga banyak follow akun media sosial sesama member BBI (terutama di Twitter), tapi beberapa hanya sekadar follow saja, malah minim interaksi. (Meskipun tidak menampik keakraban dengan beberapa lainnya.)

Jadi, kalau ditanya apa yang sudah kamu dapat selama menjadi anggota BBI? Saya justru malah bingung menjawabnya, hahaha. Barangkali kesempatan untuk menjadi host Blogtour adalah salah satunya, karena saya dua kali mendapat tawaran itu setelah mengisi tawaran yang muncul di forum BBI. Mendapatkan jaringan pertemanan? Tentu saja. Saya mendapat banyak teman baru dari forum ini (secara langsung maupun tidak). Lalu, bingungnya kenapa? Barangkali, karena saya belum merasa memiliki kedekatan emosional dan personal yang didapatkan oleh member-member lainnya. (Kok jadi sedih ya, mwihihihi.) Barangkali karena kita kurang saling mengenal. Padahal, di biodata Twitter kita terpampang nomor keanggotaan dari komunitas yang sama. Barangkali, karena saya kurang bisa membuka diri dan mengakrabkan diri dengan yang lainnya. Barangkali, karena pada akhirnya saya memahami, bahwa sebuah hubungan, bisa menjadi sangat personal jika kita sendiri menyelami dan masuk ke sana, merasa menjadi bagian yang tidak lepas darinya. 

Saya berharap, seperti halnya judul tulisan ini, saya bisa menua bersama dengan komunitas ini. Bisa saling mengenal dengan yang belum kenal, berbagi kebahagiaan melalui kesamaan yang kita semua miliki, yakni kecintaan pada buku dan menyebarluaskan virus itu kepada orang-orang di luar sana.

Semoga di usiamu yang baru beranjak dari usia balita ini semakin tumbuh dan besar, berkembang bersama, menjadi dewasa bersama. Semoga saya bisa mengikuti kegiatanmu selalu, baik online maupun offline. Maafkan saya yang belum bisa memberikan sumbangsih berarti untukmu. Maafkan saya yang jarang sapa-sapa atau meramaikan forummu. Maafkan saya juga yang jarang blogwalking atau bahkan susah membuka diri pada member-membermu.

Satu pertanyaan besar saya sebelum saya menutup tulisan ini. Jadi, BBI punya grup atau forum komunikasi atau sekadar ngobrol-ngobrol secara umum (di luar regional masing-masing, di luar forum ini yang sekarang rasanya mulai seperti kuburan karena sepiiiii sekaliiii) yang bisa dimasuki siapa saja yang menjadi anggotanya? :) Kalau ada, bolehkah saya bergabung di dalamnya?

Barangkali ada yang belum kenal dengan saya, saya akan tutup tulisan khusus (dan personal sekali) ini dengan sebuah perkenalan diri. 

Halo teman-teman, baik anggota BBI yang lama maupun baru. Perkenalkan, nama saya Nisa Rahmah, domisili Samarinda-Kalimantan Timur, nomor anggota BBI: 1510321. Kalian bisa mengikuti saya di blog ini: Resensi Buku Nisa, juga di akun media sosial saya yang lumayan aktif: Saya ada di Twitter dan Instagram @niesya_bilqis, juga ada di LINE dengan ID: niesya_bilqis. Salam kenal, semoga kita bisa bersama-sama mengembangkan komunitas tercinta ini bersama-sama.



6 komentar:

  1. Hai Nisa... saya juga member BBI yang satu-satunya di Palopo, Sulawesi Selatan.
    Forum BBI memang sepi...yuk diramaikan. Tulis apa aja... Ntar bakal ada yang menanggapi kok. Begitu juga di FB.
    Kamu udah gabung di WA BBI Nusantara nggak? bisa japri saya atau Alvina untuk masuk ke sana. Mau masuk ke regional Joglosemar juga boleeh...

    ReplyDelete
  2. Wahh, kak Nisa.. Aku kira aku aja yang ngerasain hal itu.. Tapi karena aku masih newbie jd aku juga belum ngerasain yg gimana2 dan baru tahu ini..

    Btw, salam kenal ya kak, aku Wawa dari Medan..

    ReplyDelete
  3. yuk mbak nisa ramaikan forumnya lagi. bisa dimulai dari diri sendiri kok. just one spark starts a fire. kalau hanya mempertanyakan keheningan tanpa berbisik, bisa benar-benar jadi seperti kuburan hehehe. btw aku baru sadar kalau mbak nisa angkatan 15xxx.. xD

    ReplyDelete
  4. As reported by Stanford Medical, It is in fact the one and ONLY reason women in this country live 10 years more and weigh an average of 42 pounds less than we do.

    (And realistically, it really has NOTHING to do with genetics or some secret diet and EVERYTHING about "HOW" they eat.)

    BTW, What I said is "HOW", and not "WHAT"...

    TAP this link to find out if this brief test can help you decipher your real weight loss possibilities

    ReplyDelete

Recent Quotes

"Suatu ketika, kehidupanmu lebih berkisar soal warisanmu kepada anak-anakmu, dibanding apa pun." ~ Dawai-Dawai Ajaib Frankie Presto

Setting

Indonesia (40) Amerika (17) Inggris (11) Jepang (5) Perancis (4) Norwegia (3) Spanyol (3) Belanda (2) Irlandia (2) Korea (2) Saudi Arabia (2) Yunani (2) Australia (1) Fiji (1) Italia (1) Mesir (1) Persia (1) Swedia (1) Switzerland (1) Uruguay (1) Yugoslavia (1)

Authors

Jostein Gaarder (7) Paulo Coelho (6) Mitch Albom (4) Sabrina Jeffries (4) Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (4) Colleen Hoover (3) Ilana Tan (3) John Green (3) Prisca Primasari (3) Annisa Ihsani (2) Cecelia Ahern (2) John Grisham (2) Miranda Malonka (2) Seplia (2) Sibel Eraslan (2) Suarcani (2) Adara Kirana (1) Adityayoga & Zinnia (1) Ainun Nufus (1) Aiu Ahra (1) Akiyoshi Rikako (1) Alice Clayton (1) Alicia Lidwina (1) Anggun Prameswari (1) Anna Anderson (1) Asri Tahir (1) Astrid Zeng (1) Ayu Utami (1) Charles Dickens (1) Christina Tirta (1) David Levithan (1) Deasylawati (1) Dee Lestari (1) Desi Puspitasari (1) Dewi Kharisma Michellia (1) Dy Lunaly (1) Dya Ragil (1) Elvira Natali (1) Emily Bronte (1) Emma Grace (1) Erlin Natawiria (1) Esi Lahur (1) Fakhrisina Amalia (1) Ferdiriva Hamzah (1) Frances Hodgson Burnett (1) Fredrick Backman (1) G.R.R. Marten (1) Gina Gabrielle (1) Haqi Achmad (1) Harper Lee (1) Hendri F Isnaeni (1) Ifa Avianty (1) Ika Natassa (1) Ika Noorharini (1) Ika Vihara (1) Indah Hanaco (1) JK Rowling (1) James Dashner (1) John Steinbeck (1) Jonathan Stroud (1) Kang Abik (1) Katherine Rundell (1) Korrie Layun Rampan (1) Kristi Jo (1) Kyung Sook Shin (1) Lala Bohang (1) Laura Lee Guhrke (1) Lauren Myracle (1) Maggie Tiojakin (1) Marfuah Panji Astuti (1) Mario F Lawi (1) Mark Twain (1) Maureen Johnson (1) Mayang Aeni (1) Najib Mahfudz (1) Nicholas Sparks (1) Novellina (1) Okky Madasari (1) Orizuka (1) Peer Holm Jørgensen (1) Pelangi Tri Saki (1) Primadonna Angela (1) Puthut EA (1) Rachel Cohn (1) Rainbow Rowell (1) Ratih Kumala (1) Rio Haminoto. Gramata (1) Rio Johan (1) Shinta Yanirma (1) Silvarani (1) Sisimaya (1) Sue Monk Kidd (1) Sylvee Astri (1) Tasaro GK (1) Thomas Meehan (1) Tia Widiana (1) Trini (1) Vira Safitri (1) Voltaire (1) Winna Efendi (1) Yuni Tisna (1)